Berita Bekasi Nomor Satu

Polusi Udara Memburuk, 12.759 Kasus Penyakit ISPA di Kota Bekasi

Foto udara asap perusahaan di Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, belum lama ini. ARIESANT/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dampak nyata memburuknya polusi udara di wilayah Jabodetabek terjadi di Kota Bekasi. Kasus serangan penyakit Insfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Bekasi meningkat. Dinas Kesehatan mencatat ada 12.759 kasus ISPA yang kasusnya ditangani sejumlah Puskesmas di Kota Bekasi.

Rinciannya, sebanyak 5.240 kasus ada di Puskesmas Pengasinan, Rawalumbu. Sebanyak 4.055 kasus ditangani Puskesmas Pondokgede. Dan 3.464 kasus sedang ditangani Puskesmas Jatiluhur.

Dinas Kesehatan Kota Bekasi merespons cepat meningkatnya kasus ISPA ini. Salah satunya dengan mengajukan nota dinas kepada Wali Kota Bekasi  untuk penggunaan masker di luar gedung.

BACA JUGA: Waspada! Orang Terpapar Polusi Udara Rentan Terkena Ispa

“Tahun ini kasus ISPA cukup tinggi bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena itu kami akan mengajukan surat pemberitahuan nota dinas kepada Walikota untuk penggunaan masker di luar gedung,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati, Jumat (25/8/2023).

“Langkah ini diambil karena kualitas udara di kota ini diketahui telah memburuk, yang dapat berkontribusi pada penyebaran ISPA,” sambung Tanti lagi.

Menurut Tanti, para penderita ISPA yang saat ini dirawat di puskesmas-puskesmas tersebut, umumnya lantaran terinsfeksi karena bekerja di luar ruangan dan memiliki aktivitas tinggi. “Kemungkinan dapat berkontribusi pada penularan penyakit ini,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ribuan Warga ‘Diserang’ ISPA

Tanti mengimbau agar masyarakat menggunakan masker ketika berada di luar gedung. Selain itu, mengurangi aktifitas di luar ruangan dan harus tetap diimbangi dengan aktivitas olahraga, asupan makanan bergizi dan buah-buahan.

ISPA, menurut Tanti, merupakan penyakit yang dapat disebabkan berbagai faktor, termasuk bakteri, virus, dan mikroba lainnya. Gejala utama ISPA meliputi batuk, demam, nyeri dada, dan sesak napas.

Tindakan pencegahan, lanjut Tanti, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat cukup dan asupan makanan bergizi sangatlah penting. Di samping itu, etika batuk yang baik juga harus diterapkan untuk mencegah penularan ISPA kepada orang lain. (pay)