Berita Bekasi Nomor Satu

Penyerapan APBD Masih di Bawah 50 Persen

GUNUNG SAMPAH: Foto udara sejumlah alat berat meratakan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi, Minggu (27/8). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hingga memasuki bulan September 2023 atau triwulan ketiga ini, Penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, masih di bawah 50 persen.

Angka tersebut, dari total belanja Rp 7,1 triliun, dan hanya terealisasi Rp 3,1 triliun atau setara 43, 36 persen.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bekasi, Hudaya menjelaskan, proses pembangunan tidak hanya diikuti percepatan penyerapan anggaran.

Kata dia, untuk anggaran pembangunan, terlebih dahulu dikerjakan kegiatan fisiknya, lalu kemudian dilanjutkan dengan kelengkapan administrasi.

“Untuk evaluasi selalu dilakukan melalui Rapat Pimpinan (Rapim), tujuannya adalah untuk percepatan pembangunan, dan penyerapan anggaran sesuai dengan perencanaan,” ujarnya.

Sekadar diinformasikan, untuk penyerapan terendah dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), diantaranya adalah dinas teknis yang membidangi konstruksi.

Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi, dari total anggaran Rp 577 miliar, baru terserap Rp 114 miliar atau setara 19, 80%. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, total anggaran Rp 346 miliar, baru terserap Rp 96 miliar atau setara 27, 55%. Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan, total anggaran Rp 465 miliar, baru terserap Rp 155 miliar atau setara 33,31 %.

Disampaikan Hudaya, sejatinya dalam penyerapan anggaran, dengan adanya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa), tidak selalu berdampak negatif. Melainkan bisa juga terjadi efisiensi anggaran dalam pelaksanaannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi, Henri Linconl mengungkapkan, pihaknya mengaku dalam penyerapan anggaran dari aspek administrasi sangat rendah. Namun menurut dia, pelaksanaan yang sudah dilakukan dalam konteks pekerjaan sudah mencapai 50 persen.

“Pelaksanaan pembangunan sudah berjalan di sejumlah titik yang ada di 23 kecamatan. Baik itu jalan, drainase dan jembatan. Hanya saja, untuk penyerapan anggaran memang kami masih kecil, sebab pelaksanaan kegiatan konstruksinya belum selesai,” terangnya.

Henri mengklaim, untuk penyerapan anggaran bisa dimaksimalkan.

”Kami fokus saja terlebih dahulu pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan. Jadi, yang kami kerjakan adalah sesuai dengan perencanaan untuk kepentingan warga Kabupaten Bekasi,” pungkasnya. (and)