Berita Bekasi Nomor Satu

Komunitas Diabetes Bantu Penanganan dan Pencegahan Penyakit

FOTO BERSAMA: Anggota Komunitas Diabetes Siloam Sentosa foto bersama usai senam di RS Siloam Sentosa, Selasa (29/8/2023). ISTIMEWA  

RADARBEKASI.ID, BEKASI Rumah Sakit (RS) Siloam Sentosa resmi mengukuhkan komunitas diabetes. Komunitas ini berperan dalam membantu penanganan maupun pencegahan penyakit tersebut.

Pengukuhan komunitas tersebut dilakukan di RS Siloam Sentosa, Selasa (29/8/2023). Kegiatan ini dibarengi dengan senam sehat dan seminar kesehatan bersama Spesialis Penyakit Dalam RS Siloam Sentosa, dr. Meidy Cicilia Elim, SpPD.

Ketua Komunitas Diabetes Siloam Sentosa, Sutini, mengungkapkan anggota komunitas diabetes berjumlah 30 orang. Mereka merupakan masyarakat Aren Jaya dan Duren Jaya.

“Dengan komunitas ini, kita bisa saling silaturahmi dan bertukar pengalaman serta informasi,” ungkap Sutini usai pengukuhan.

Setelah dikukuhkan, pihaknya akan melakukan edukasi tentang diabetes kepada masyarakat dengan melibatkan tenaga kesehatan dari RS Siloam Sentosa. Selain itu, melaksanakan senam rutin berkeliling ke setiap RW.

“Kita rencanakan senam ini dua minggu sekali atau sebulan sekali. Nanti kita evaluasi setelah berjalan,” ungkap Sutini.

Menurutnya, senam menjadi salah satu olahraga yang penting dilakukan oleh penderita diabetes untuk membantu pengobatan. Selain menjaga pola hidup sehat, diet, minum obat, dan pemeriksaan ke rumah sakit.

“Dengan senam rutin bisa memberikan manfaat, seperti mengontrol gula darah terutama bagi penderita diabetes,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur RS Siloam Sentosa, dr. Kristianus Cahyono, MM, EMBA, menyoroti masalah diabetes sebagai salah satu kendala utama dalam pertumbuhan kesehatan, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. dr. Cahyono mengungkapkan bahwa diabetes telah menjadi salah satu bagian dari penyakit tidak menular yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia.

BACA JUGA: Mitos atau Fakta, Penderita Diabetes Sebaiknya Setop Mengonsumsi Karbohidrat?  

Menurut Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2019, Indonesia menduduki peringkat keenam dari sepuluh negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia. Hal ini menunjukkan kompleksitas tantangan yang dihadapi dunia kesehatan, dengan tiga kelompok utama penyakit menjadi fokus perhatian: penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi, penyakit menular seperti demam berdarah (DBD) dan tuberkulosis, serta penyakit infeksi seperti Covid-19 dan SARS.

“Dampak diabetes terus meningkat di Indonesia, terutama seiring dengan peningkatan usia harapan hidup dan upaya pemerintah dalam mengembangkan layanan kesehatan,” ungkap dr. Cahyono.

“Kami, sebagai bagian dari Siloam Grup, percaya bahwa penanganan diabetes tidak hanya dapat dilakukan di rumah sakit, tetapi juga harus melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam ekosistem kesehatan,” imbuhnya.

Atas dasar itu, dalam upaya untuk memperkuat penanganan diabetes, RS Siloam Sentosa merintis pembentukan sebuah komunitas diabetes. Komunitas ini bertujuan untuk mendorong sinergi antara penderita diabetes, tenaga medis, serta berbagai stakeholder terkait lainnya.

“Komunitas ini sifatnya sinergitas. Ini murni berasal dari masyarakat. Kami memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan, seperti penyuluhan dari tenaga kesehatan, termasuk dokter spesialis penyakit dalam dan ahli gizi,” jelas dr. Cahyono.

“Kami juga akan menyediakan fasilitas pemeriksaan dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas,” imbuhnya.

BACA JUGA: Penderita GERD, Apakah Boleh Makan Seblak Cobek?  

Lebih lanjut, dr. Cahyono menyampaikan bahwa komunitas ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan dukungan medis, tetapi juga untuk menguatkan aspek gaya hidup yang berhubungan dengan diabetes, seperti kepatuhan dalam minum obat, pengelolaan pola makan, dan olahraga.

“Kami percaya bahwa dengan saling menguatkan, sesama penderita diabetes dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih baik,” tambahnya.

Dengan langkah ini, RS Siloam Sentosa berkomitmen untuk menjembatani kolaborasi yang erat antara berbagai pihak dalam upaya bersama mengatasi masalah diabetes.

Komunitas diabetes ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam penanganan serta pencegahan diabetes sekaligus memberikan contoh nyata tentang bagaimana kerjasama lintas sektor dapat menghasilkan perubahan yang signifikan dalam dunia kesehatan. (oke)