RADARBEKASI.ID, BEKASI – Setelah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi mendeklarasikan diri sebagai Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), barisan partai pendukung beserta Bacalegnya mulai mendesain baliho hingga spanduk yang baru, berisi wajah Anies dan Muhaimin. Sementara bacaleg Demokrat menghapus dan merobek wajah Anies yang sebelumnya terpambang di sejumlah baliho atau spanduk.
Keputusan yang mengejutkan buah bibir beberapa hari ini juga mengharuskan Pengurus DPC Partai Demokrat beserta dengan Bacalegnya mendesain ulang baliho hingga spanduk mereka, diyakini akan lebih manis tanpa Anies.
Kabar mengejutkan ini muncul jelang akhir pekan kemarin. Spontan kader, pengurus, dan Bacaleg DPC Partai Demokrat mencopot baliho, spanduk, maupun banner yang mereka produksi dengan biaya swadaya.
“Yang sama AHY, yang sama DPC, yang sama Caleg-caleg Kota Bekasi kita instruksikan suruh copot-copotin, turun-turunin, itu kan kita yang buat, biayanya juga kita swadaya sendiri bukan dari siapa-siapa,” kata Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bekasi, Ronny Hermawan.
Saat ini, ia meminta kepada seluruh pengurus partai dan Bacaleg untuk fokus dengan partai Demokrat. Pengurus dan para Bacaleg dari Kota Bekasi akan mendesain dan mencetak ulang baliho hingga spanduk tanpa wajah Anies.
Menanggapi situasi yang sangat dinamis ini, Ronny menyebut bahwa hal ini lumrah dalam dunia politik. Menurutnya, Partai Demokrat akan tetap menjadi partai besar lantaran memiliki sosok seperti SBY dan AHY.
Ia meminta kepada Bacaleg tidak kendur semangatnya untuk turun ke masyarakat tanpa janji yang berlebihan untuk memenangkan partai Demokrat. Ia memasang target enam sampai tujuh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, serta dua kursi di DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil Kota Bekasi dan Kota Depok.
“Pasti ada pengaruh (ke tingkat lokal), tapi kita tetap tenang saja, tetap sabar, dalam politik ini biasa lah, jadikan pengalaman. Biarkan masyarakat yang menilai, kita tidak boleh marah, tidak boleh berlebihan,” tambahnya.
Masuknya PKB di dalam KPP hingga deklarasi Capres dan Cawapres akhir pekan kemarin diyakini membawa dampak positif bagi DPC PKB Kota Bekasi. Deklarasi Muhaimin sebagai bakal Cawapres 2024 disebut sebagai jawaban dari keinginan kader PKB yang selama ini menginginkan Muhaimin maju dalam Pilpres.
Ketua DPC PKB Kota Bekasi, Rizky Topan Anda mengatakan bahwa upaya mendulang suara dalam Pemilu 2024 sudah dilakukan oleh pengurus, kader, loyalis, hingga Bacaleg. Respon dari masyarakat Kota Bekasi yang setuju dengan pasangan Anies Muhaimin diyakini akan menambah kuat partai PKB di Kota Bekasi dalam mendulang suara pemilih.
“Karena terbukti beberapa relawan yang sudah lebih dulu ke pak Anies misalnya, itu juga ada yang komunikasi langsung ke saya untuk bisa ketemu dan siap bantu PKB juga karena sudah berpasangan, itu kan berarti antusias. Masyarakat menyambut pasangan ini juga saya nilai cukup baik,” ungkapnya.
Usai deklarasi pada Sabtu (2/8) kemarin, pengurus dan Bacaleg telah memperkenalkan pasangan Bakal Capres dan Cawapres kepada masyarakat via media sosial masing-masing. Namun, dalam waktu dekat, mesin partai akan bergerak memperkenalkan keduanya kepada masyarakat lewat media offline.
“Kalau melalui spanduk dan alat peraga kampanye lainnya di lapangan kan masih butuh proses waktu, kita harus desain dulu, cetak dulu. Tapi dalam waktu dekat sudah kita sampaikan untuk segera mensosialisasikan itu,” tambahnya.
Senada, DPD Partai Nasdem juga akan lebih masif mensosialisasikan Bakal Capres dan Cawapres kepada masyarakat. Selama ini, Ketua DPD Partai Nasdem kota Bekasi, Aji Ali Sabana menyebut bahwa pihaknya telah mensosialisasikan Anies dalam berbagai kegiatan di tengah masyarakat.
“Tentu (akan lebih masif), saat ini sosialisasi Anies juga melalui kegiatan-kegiatan terus kita lakukan. Satu kata, Anies presiden dan Wapres Cak Imin,” katanya.
Dinamika politik nasional kita Aji, sangat dinamis, segala sesuatu sangat mungkin terjadi meskipun tidak banyak dipikirkan oleh banyak orang. Ia berkeyakinan, koalisi makin kuat dengan masuknya PKB, meskipun Partai Demokrat telah menarik diri.
Ia meminta kepada kader partai di Kota Bekasi untuk fokus membangun dan memperkuat jejaring hingga saksi di tiap TPS guna memastikan kemenangan Anies dan Muhaimin.
“Saya berkeyakinan koalisi makin kuat dengan masuknya PKB walaupun Partai Demokrat menarik diri, tetapi itu lah dinamika politik,” tambahnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila berpendapat bahwa pertimbangan kuat pasangan Anies dan Muhaimin adalah untuk menggaet potensi suara besar di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pasalnya, suara Anies lemah di dua provinsi besar tersebut.
“Itu saya kira untuk mendongkrak, melengkapi lah kekurangan pak Anies,” ungkapnya.
Ia juga menyatakan kesepahamannya dengan pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh beberapa waktu lalu. Adi menyebut bergabungnya PKB dalam KPP akan meredam potensi polarisasi masyarakat dalam pemilu tahun ini.
“Karena kalau PKB kemarin belum masuk, itu sangat berpotensi nanti Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu nanti dibikin narasi mereka ini kelompok garis keras, intoleran, atau apa sebutannya itu,” ucapnya.
Sedangkan di sisi lain, ia menyebut bahwa keputusan untuk menarik diri dari koalisi merugikan bagi Partai Demokrat. Sedianya, dengan tetap berada di dalam KPP, partai Demokrat memiliki nilai tawar yang tinggi sebagai tuan rumah lantaran telah mengusung Anies sejak awal.
Sementara jika bergabung dengan koalisi lain, Partai Demokrat sebagai tamu. Dengan demikian, peran dan nilai tawar diperkirakan tidak maksimal.
“Kalau dia tetap di Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu dia kan tuan rumah, dia bisa menaikkan daya tawarnya. Kalau gabung ke koalisi lain belum tentu,” tambahnya. (sur)











