RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mengajukan permohonan bantuan modifikasi cuaca kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi, untuk mengatasi kekeringan yang semakin meluas.
Namun sampai saat ini, potensi awan-nya belum ada, informasinya ketika nanti ada awan yang berkumpul di Samudra Hindia atau Samudera Pasifik yang terbawa angin, itu bisa dimanfaatkan.
“Tapi memang sampai saat ini, potensi awan-nya belum ada,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Selasa (5/9).
Selain upaya memohon bantuan modifikasi cuaca, seluruh perangkat daerah telah digerakkan untuk mengatasi kekeringan atau krisis air bersih, termasuk kebutuhan pasokan air untuk sektor pertanian.
“Kami sudah membagi tugas, kalau sebelumnya masih terpusat di BPBD, sekarang semua perangkat daerah ikut turun dengan sistem Liaison Officer (LO), jadi satu kecamatan terdampak akan ditangani oleh lima sampai delapan perangkat daerah, untuk bisa melakukan upaya-upaya penanggulangan,” harap Dani.
Adapun upaya penanggulangan yang dimaksud, diantaranya pendistribusian air bersih menggunakan truk tangki, penyediaan tandon atau toren, memenuhi kebutuhan air mineral untuk konsumsi warga di wilayah terdampak, serta meminta dukungan dari pihak swasta.
“Jadi, bukan hanya air bersih untuk kebutuhan mandi cuci dan kasus saja, tapi air minumnya juga. Kami sudah bikin surat ke berbagai perusahaan untuk bisa membantu warga, apakah dalam bentuk tangki air, toren atau air minum dalam kemasan, yang kebutuhan air bersihnya terbatas,” terang Dani.
Lanjutnya, upaya mengatasi kekeringan juga difokuskan pada sektor pertanian. Salah satu upaya, yakni dengan melakukan normalisasi sungai yang mengalami sedimentasi atau karena sampah menumpuk.
“Yang tidak kalah penting adalah air pertanian. Saya juga sudah instruksikan normalisasi dilanjutkan, karena bisa saja dangkal karena sampah dan lain sebagainya, kedua pompanisasi dan ketiga normalisasi sumur-sumur,” ucap Dani.
Berdasarkan data Pusdalops-PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi pada Senin 4 September 2023, bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi menyebar hingga ke-32 desa di 10 kecamatan.
Hingga saat ini 1.063.600 liter air bersih telah didistribusikan kepada warga yang terdampak. Distribusi air dilakukan BPBD, PDAM Tirta Bhagasasi, PMI, Baznas, Polres Metro Bekasi, Kodim 0509, Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB), Destana/Katana dan unsur terkait lainnya. (pra)