RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi, kembali melakukan pemeriksaan kepada seorang kontraktor berinisial RS, yang diduga pemberi gratifikasi tindak pidana suap berupa dua unit mobil Pajero dan BMW kepada Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Soleman (SL).
“Proses penyidikannya masih berjalan. Hanya saja, kami jadwalkan terlebih dahulu kontraktor berinisial RS, karena baru diperiksa satu kali,” ujar Kasi Intelijen Kejari Kabupaten Bekasi, Rahmadhy Seno Lumakso.
Ia menjelaskan, dari informasi yang diterimanya, yang bersangkutan masih menjalankan ibadah umroh.
”Kalau sudah pulang, kami akan layangkan lagi pemanggilan kontraktor tersebut, untuk diperiksa sebagai saksi,” terang Seno.
Saat ditanya, apakah kontraktor RS yang memberikan dua unit mobil Pajero dan BMW tersebut? Seno tidak menjawab dengan tegas.
“Nanti dilihat saja. Kami masih bekerja, dan ini bagian dari penyidikan, yang tidak semua harus disampaikan kepada publik,” beber Seno.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik, Gunawan mengungkapkan, pihaknya sudah mengendus adanya upaya-upaya pelemahan dalam penyidikan oleh Kejari, terkait dugaan gratifikasi, yang menyeret unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Bekasi, Soleman
“Kami mendukung kinerja wakil rakyat, dan harus bersih dari perbuatan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor. Oleh sebab itu, apakah Kejari berani menuntaskan perkara yang menyeret oknum salah satu pimpinan partai sedang berkuasa saat ini,” tanya Gunawan.
Lanjutnya, berdasarkan informasi yang beredar, diketahui bahwa elit politik partai tersebut di tingkat Jawa Barat, telah melakukan usaha penggembosan, agar dugaan perkara Tipikor ini bisa dihentikan.
“Lobi-lobi busuk dilakukan dengan berbagai skenario. Agar oknum anggota dewan yang diduga sebagai penerima gratifikasi itu, bisa lolos. Padahal, dari kabar yang kami dapatkan, pihak Kejari sebenarnya sudah memeriksa lebih dari 15 saksi dalam perkara tersebut, demikian juga oknum anggota DPRD,” ucap Gunawan. (and)
