Berita Bekasi Nomor Satu

Tak Terpengaruh Penutupan TikTok Shop

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Terkait kebijakan pemerintah mengenai penutupan platform Tik Tok Shop sebagai media penjualan secara daring, sebagian pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bekasi mengaku tak terpengaruh.

Ketua UMKM Cluster Fashion Kota Bekasi, Dedah Amniya menyampaikan, bahwa untuk cluster fashion tak terlalu berpengaruh karena sebagian besar anggotanya tak menggunakan platform tersebut.

“Untuk cluster fashion ini kebetulan tidak ada yang menggunakan Tik Tok Shop untuk berjualan, jadi tidak berpengaruh pada omset atau hasil penjualan saat ini,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (28/9).

Kebanyakan dari cluster fashion, lebih banyak berjualan dengan sistem luring atau offline seperti contoh mengikuti kegiatan bazar ataupun kegiatan pameran lainnya.

“Cluster fashion itu kebanyakan sistem jualan offline, dengan mengikuti bazar atau kegiatan event lainnya,” jelasnya.

Namun untuk menyasar pasar secara daring mereka menggunakan beberapa platform penjualan daring meski angka penjualannya belum signifikan. “Paling lewat platform Shopee ataupun Tokopedia saja itu juga paling banyak 30 persen,” ucapnya.

Adanya rencana penutupan TikTok Shop dengan persaingan harga yang terpaut jauh pihaknya berharap bisa memberikan dampak positif ke pelaku UMKM.

“Cukup senang karena kebanyakan dari kami menjual secara offline, jadi biar bisa meningkat lagi sistem penjualannya,”tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua UMKM Cluster Craft dan Aksesoris Kota Bekasi, Anggoro Kasih. Dia mengungkapkan, cluster craft dan aksesoris juga banyak menjual dengan sistem luring atau offline.

“Untuk cluster craft dan aksesoris ini kebanyakan jualan offline, karena kami homemade buatan kerajinan tangan. Jadi satu barang dengan barang yang lain tidak akan sama persis, harus ada custom,” terangnya.

Sama dengan cluster fashion kebanyakan para UMKM cluster craft dan aksesoris ini juga banyak mengandalkan sistem penjualan offline dengan mengikuti event ataupun bazar.

“Kita punya stand di beberapa titik dan selain itu kami juga sering mengikuti bazar, karena memang kebanyakan sistem pemesanan offline datang langsung, pesan model yang diinginkan baru dibuat,” tuturnya.

Maka dengan adanya penutupan platform Tik Tok Shop ini, tentu besar harapan para pelaku UMKM bisa meningkatkan penjualan.

“Tentu harapannya bisa meningkat untuk penjualan offline, walaupun ada dari kami yang memang menggunakan sistem penjualan online seperti shopee ataupun Tokopedia. Tapi kami lebih mengandalkan sistem penjualan secara langsung,” pungkasnya. (dew)