Berita Bekasi Nomor Satu

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Berkarier dari PNS, Loncat-loncat Parpol, Kini Disorot KPK

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

RADARBEKASI.ID, JAKARTA –   Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo jadi sorotan publik pasca penggeledahan rumah dinas yang dilakukan KPK.

Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), diketahui melakukan tindak penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (28/9/2023) hingga Jumat (29/9/2023) kemarin.

Saat penggeledahan berlangsung, keberadan Mentan RI pun menuai sorotan lantaran tengah berada di Luar Negeri.

BACA JUGA: Segini Kekayaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat Kediamannya Digeledah KPK

Meski demikian, Syahrul Yasin Limpo yang berada di Roma, Italia disebutkan tengah melakukan perjalanan dinas terkait konferensi pangan.

Pasca dilakukan penggeledahan, KPK tidak hanya menetapkan Syahrul Yasin Limpo sebagai terduga korupsi. Namun, Menteri kelahiran 1955 itu akan dianalisis bersama 49 pejabat Kementerian lainnya.

Bicara soal karier, kedudukan Syahrul Yasin Limpo memang tidak didapatkan secara instan.

BACA JUGA: Temuan 12 Pucuk Senjata Api di Rumah Dinas Menteri Pertanian, Polda Metro Jaya Bilang Begini

Dilansir dari Fajar.co.id dan dikutip dari Jawapos.com, Syahrul Yasin Limpo diketahui menapaki jejak kariernya melalui berbagai posisi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Syahrul Yasin Limpo diketahui menapaki jejak kariernya melalui berbagai posisi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Menteri kelahiran Makassar tersebut, diketahui menjabat sebagai Menteri Pertanian Indonesia pada 23 Oktober 2019 di Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.

BACA JUGA: Usai Diperiksa KPK, Mentan Syahrul Yasin Limpo Bilang Begini

Memulai karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 1980, Syahrul menapaki posisi pertamanya sebagai lurah, camat, kepala seksi, kepala bagian, Sekretariat daerah (Sekda), hingga Bupati Gowa dua periode.

Tahun 1984, Syahrul diangkat menjadi Camat di Bontonompo, Kabupaten Gowa.

Posisi camat dipegang Syahrul mulai dari 1984 hingga tahun 1987.

Selanjutnya, ia menduduki sejumlah jabatan struktural di kabupaten Gowa sebelum ditarik kembali di Sekwilda Provinsi Sulsel.

Kemudian, jabatan penting yang pernah dipegang antara lain Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Gowa pada 1991 dan Kepala Biro Humas Setwilda Provinsi Sulsel pada 1993.

Pasca menjadi sekda, Syahrul kembali naik pangkat menjadi Bupati Gowa dua periode pada 1994 hingga 2002.

Sementara itu, kiprah politik Syahrul dimulai ketika dia menjadi kader Golkar dan terpilih sebagai Bupati Kabupaten Gowa selama dua periode yakni 1994-2002.

Tak seperti kariernya yang mulus, jejak politik Syahrul Yasin Limpo diwarnai dengan dinamika berpindah ke beberapa partai.

Awalnya ia tercatat menjadi kader Partai Golkar sejak 1994 hingga 2007.

Kemudian ia sempat hijrah ke PDI Perjuangan (PDI-P) untuk berlaga di pilkada langsung Sulsel 2007.

Keanggotaannya di PDI-P hanya berumur dua tahun. Syahrul kembali ke Partai Golkar dan menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan pada 2009.

Sembilan tahun sebagai kader Partai Golkar, Syahrul pun pindah ke Partai Nasdem yang dipimpin Surya Paloh pada 2018 dan mengisi posisi Ketua DPP hingga saat ini. (jpc)