RADARBEKASI.ID, BEKASI – Memasuki triwulan ke empat realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi Tahun 2023 masih rendah, yaitu sekitar 50 persen.
Dari angka Rp 7,1 triliun APBD Pemkab Bekasi, baru terserap sekitar Rp 3,6 triliun.
Berdasarkan laporan dari hasil rapat pimpinan di lingkungan Pemkab Bekasi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang serapan anggarannya terendah, ada di Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDA BMBK), yaitu dari total anggaran Rp 577 miliar, baru terserap Rp 177 miliar, atau setara dengan 30 persen.
Lalu diikuti Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan), dari anggaran Rp 465 miliar baru terserap Rp 173 miliar, atau setara 37 persen. Kemudian Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, dengan anggaran Rp 346 miliar, baru terserap Rp 138 miliar, atau setara 38 persen.
Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengakui, serapan anggaran sejumlah OPD memang masih rendah, apabila dilihat dari administrasi. Namun untuk realisasi pengerjaan secara fisik sedang berjalan.
“Kalau serapan anggaran memang masih rendah, itu jika dilihat dari realisasinya. Dan untuk OPD di bidang konstruksi pasti paling rendah, sebab penyerapan anggarannya baru dikeluarkan apabila pengerjaan proyek sudah selesai, dan baru bisa dilakukan penagihan,” terang Dani.
Namun kata dia, pihaknya mengupayakan program yang sudah direncanakan bisa berjalan sesuai target. Bahkan setiap minggu selalu dilaksanakan rapat evaluasi kinerja.
“Saya sudah beberapa kali memantau ke lapangan terkait pelaksanaan pembangunan. Khususnya dibidang konstruksi, sudah banyak yang berjalan. Kami upayakan untuk serapan anggaran hingga akhir tahun, bisa tercapai,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi, Henri Lincoln menjelaskan, apabila dilihat dari serapan anggaran untuk OPD di bidang fisik, selalu kecil.
Dia mengklaim, OPD yang dipimpinnya terus berupaya, setiap kegiatan bisa berjalan sesuai penganggaran.
“Kami masih bekerja. Dan untuk pengerjaan lanjutan Jalan Inspeksi Kalimalang, yang sebelumnya terkendala karena adanya bangunan liar (bangle), saat ini sudah selesai ditertibkan, dan tinggal dilanjutkan pelaksanaan pembangunan,” ucap Henri. (and)