RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kelanjutan pengungkapan kasus dugaan gratifikasi oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi, yang menyeret salah satu unsur pimpinan DPRD Kabupaten Bekasi, Soleman (SL) dalam sepekan ini tidak ada perkembangan.
Walaupun diketahui, proses hukum yang yang dikomandoi Kejari Kabupaten Bekasi, Ricky Setiawan Anas, dan melibatkan salah seorang kontraktor SR, (pemberi suap-Red), sudah memasuki tahap penyidikan, sempat heboh.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Bekasi, untuk proses tersebut butuh tanda tangan Kepala Kejari Kabupaten Bekasi, Ricky Setiawan Anas, namun orang nomor satu di tubuh Adhyaksa ini sedang sakit gigi, dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibitung.
“Pak Kejari saat ini sedang sakit,” ucap salah satu sumber Radar Bekasi, yang tidak mau namanya ditulis.
Mengamati proses hukum yang menyeret politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan seorang kontraktor berinisial RS ini, banyak pihak yang mengapresiasi langkah Kejari dalam pengungkapan dugaan perbuatan melawan hukum tersebut.
Bahkan sejak awal, kasus itu langsung naik ke penyidikan, setelah adanya laporan dari masyarakat dilengkapi sejumlah bukti.
Kemudian, setelah proses berjalan untuk melengkapi data-data pendukung, tim penyidik sudah dua kali menyambangi rumah kedua saksi, yang saat ini menjadi buronan Kejaksaan.
Pasalnya, beberapa kali dilayangkan surat panggilan oleh Kejari untuk dimintai keterangan sebagai saksi, namun SL maupun RS, tak kunjung hadir, seolah menghindar, dan malah kabur.
Namun informasi yang didapat Radar Bekasi, Soleman yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Bekasi ini, malah terlihat menghadiri kegiatan partai, baik di tingkat DPD PDIP Jawa Barat, hingga Rakernas DPP PDIP beberapa hari lalu, di Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Kami masih terus bekerja. Jika ada informasi terbaru, akan kami sampaikan ke teman-teman media,” janji Kepala Seksi Intelijen Kejari Kabupaten Bekasi, Rahmadhy Seno.
Diberitakan sebelumnya, Kejari Kabupaten Bekasi telah melakukan pemeriksaan terhadap Soleman atas dugaan gratifikasi dua unit mobil mewah bermerek dagang Mitsubishi Pajero dan BMW dari pihak swasta, yakni RS. (and)