Berita Bekasi Nomor Satu

Askab PSSI Ancam Keluar dari KONI

Illustrasi : Pemain PCB Persipasi dijaga ketat oleh pemain Persikasi saat laga delapan besar Liga 3 seri 1 Jawa Barat di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Rabu (15/12). Laga tersebut berakhir imbang dengan skor akhir 1-1. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI. 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Asosiasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Bekasi, mengancam akan keluar dari naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), karena anggaran yang digelontorkan setiap tahun tidak sesuai kebutuhan untuk melakukan pembinaan anak-anak usia dini.

Pasalnya, KONI Kabupaten Bekasi, hanya menggelontorkan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk semua kebutuhan pembinaan sepak bola. Hal itu membuat pengurus Asosiasi PSSI Kabupaten Bekasi geram.

“Anggaran yang diberikan KONI itu untuk Askab tidak mencukupi. Sebab, anggaran yang diberikan hanya Rp 500 juta per tahunnya,” ujar Ketua Asosiasi PSSI Kabupaten Bekasi, Hamun Sutisna, kepada Radar Bekasi, usai pengukuhan kepengurusan Askab masa jabatan periode 2023-2027, belum lama ini.

Dengan anggaran tersebut, pria yang akrab disapa Amung ini menegaskan, Askab tak bisa berbuat banyak untuk melakukan pembinaan sepak bola anak-anak usia dini. Termasuk pembinaan untuk Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kabupaten Bekasi, tidak efektif.

Dimana, Askab hanya memberikan kontribusi ke SSB berupa alat-alat latihan, seperti bola dan lain sebagainya.

“Idealnya itu di angka Rp 1 miliar, baru kami bisa mengelola secara maksimal,” beber Amung.

Setelah kembali dilantik menahkodai Askab Kabupaten Bekasi, Amung akan berusaha untuk anggaran bisa ditambah kedepannya. Seperti yang disampaikan Penjabat (Pj) Bupati, Dani Ramdan, bahwa akan mensupport kegiatan-kegiatan Askab untuk melakukan pembinaan ana-anak usia dini di Kabupaten Bekasi.

Menurut Amung, selama ini KONI tidak mau merealisasikan pengajuan Askab, untuk penambahan anggaran pembinaan.

“Saya sudah pernah sampaikan ke pengurus KONI, supaya anggaran ditambah. Tapi nggak pernah direalisasikan, alasan mereka (pengurus KONI) bukan cuma sepakbola saja yang diurusi,” tuturnya.

Menyikapi hal itu, Ketua KONI Kabupaten Bekasi, Reza Lutfi Hasan menjelaskan, pihaknya tidak mau mempersoalkan keinginan pengurus Askab PSSI yang mau keluar dari naungan lembaga yang dipimpinnya. Dia menegaskan, bahwa dirinya juga mengharapkan anggaran Askab PSSI bisa terpisah dari KONI.

“Kami memang berharap, anggaran Askab PSSI itu terpisah dari KONI. Tidak ada masalah buat kami, kalau memang pengurus Askab PSSI ingin pisah sendiri anggarannya,” ucap Reza.

Saat ini kata Reza, Askab PSSI masih menjadi bagian dari KONI, karena memang aturan dari KONI pusat seperti itu, semua olahraga prestasi itu harus menjadi anggota KONI. Tak hanya itu, siapa pun yang ingin menjadi pengurus Askab, harus ada rekomendasi dari KONI. Itu sesuai aturan dari pusat.

“Mau jadi pengurus Askab, dan semua olahraga prestasi itu adanya di bawah KONI,” tegasnya. (pra)