RADARBEKASI.ID, BEKASI – Terlahir, tumbuh, dan besar di Kabupaten Bekasi, rasanya cukup untuk mendaulat Ahmad Bin Olim sebagai warga pribumi. Di lingkungannya, di sekitaran Cikarang Barat, nama Ahmad begitu dikenal masyarakat karena pesonanya yang berani “speak up”. Nilai itulah yang bakal ia poles agar lebih mengkilap pada musim politik tahun depan.
Ya, pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang Ahmad Bin Olim telah memutuskan untuk ikut kontestasi. Dan kini namanya pun telah tercatat sebagai salah satu Calon Legislatif (Caleg) Partai Golkar untuk DPRD Kabupaten Bekasi.
“Intinya kenapa saya ingin terjun ke politik, karena kalau bukan kita siapa lagi. Lingkungan dan masyarakat butuh kita. Saya merasa terpanggil oleh masyarakat untuk mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kabupaten Bekasi,” ujar politikus berusia 38 tahun itu kepada Radar Bekasi usai mengikuti konsolidasi DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Sabtu (7/10/2023).
Diketahui, Ahmad Bin Olim maju sebagai calon rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) II yang meliputi Kecamatan Cikarang Barat dan Cibitung, dengan nomor urut lima.
Belakangan ini, Ahmad mengaku mendapat banyak aspirasi dari masyarakat sekitar kediamannya. Isu sosial yang kerap dikeluhkan tiada lain terkait pengangguran dan problematika seputar penanganan sampah.
Kebetulan Ahmad merupakan pegiat lingkungan dan tergabung dalam Komunitas Rehab Kali Cikarang.
“Saat ini hampir seluruh sungai di tertimbun sampah. Oleh karena itu, secara perlahan saya dan teman-teman komunitas akan turun untuk melakukan aksi bersih-bersih sungai,” tegasnya.
Sementara untuk persoalan pengangguran di wilayahnya, tentu ini menjadi pertanyaan besar. Kenapa, karena Kecamatan Cikarang Barat mempunyai dua kawasan industri. Seperti kawasan MM2100 dan Gobel. Kebetulan dirinya sendiri tinggal di lingkungan kawasan MM2100. Tentu ini menjadi tanggungjawab bersama-sama, yang harus segera dicari solusinya.
“Saya menampung aspirasi masyarakat Cikarang Barat dan Cibitung, hampir 80 persen rata-rata persoalan pengangguran dan sampah. Solusi yang saya jalankan sekarang, bergerak sedikit-sedikit secara langsung untuk menyelesaikan masalah sampah dan pengangguran,” katanya.
“Dengan posisi sebagai anggota DPRD, setidaknya saya bisa mengusulkan dan memperjuangkan kebijakan untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di masyarakat,” sambungnya.
Langkah Ahmad untuk menjadi wakil rakyat Kabupaten Bekasi tentu bukan perkara mudah. Terlebih lawan yang dihadapi bukan politisi kaleng-kaleng. Kendati demikian, Ahmad mengaku tak gentar. Berbekal pengalaman sebagai Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jatiwangi pada 2012-2018, Ahmad meyakini masyarakat sudah mengenal dirinya.
“Alhamdulillah dan Insya Allah masyarakat sudah banyak yang mengenal saya. Dan tanggapan masyarakat sangat baik. Untuk Dapil II ditargetkan dua kursi oleh Ketua DPD. Saya akan memperjuangkan target itu,” bebernya. (pra/pms)
RALAT
Redaksi telah mengubah sedikit isi berita ini karena terdapat kekeliruan.











