Berita Bekasi Nomor Satu

Cabuli Anak Tiri, Ayah Bejat Ditangkap Polisi

Illustrasi Pencabulan

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seorang bocah perempuan berinisial N (7), diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh ayah tirinya, berinisial DSN (26). Perbuatan bejat itu dilakukan di kamar mandi rumah kontrakan, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Akibat perlakuan itu, korban kini mengalami perubahan perilaku dan sikap. Korban juga sudah beberapa hari tidak masuk sekolah usai kejadian tersebut terungkap.

Aksi cabul ini terungkap ketika ibu korban, NRS (36), sedang mencuci pakaian di kamar mandi kontrakan, Minggu (24/9). Saat itu dia merasa seolah ada yang mengganjal di hati, sehingga membuatnya tidak tenang.

NRS mencoba keluar kamar mandi untuk memastikan suaminya sudah tidur. Namun di saat itu, dia justru melihat langsung suaminya berbuat cabul kepada anaknya yang sedang tidur. Dalam seketika ibu korban syok, hingga lemas tak kuat berdiri melihat perbuatan bejat suaminya.

“Begitu saya lihat, Astaghfirullah, yang tadinya saya berdiri sampai jatuh lemas, dan saya teriak ‘ayah, ayah ngapain’ terus kata ayahnya ‘nggak ngapa-ngapain’, nggak ngapa-ngapain gimana, itu burung kamu masih keliatan,” kata NRS, Rabu (11/10).

Saat itu pelaku berkali-kali meminta maaf kepada NRS. Pelaku juga mengaku khilaf dan menyebut perbuatan bejat itu dilakukan bukan atas keinginannya. Tapi NRS tidak percaya dengan ucapan suaminya.

“Dia nyamperin saya, dari yang tadinya posisi lagi tidur celananya setengah terbuka gitu kan masih kelihatan kemaluannya, minta maaf ke saya, katanya ‘khilaf, bukan saya yang ngelakuin, bukan kehendak saya,” elak DSN.

Hingga pagi hari, NRS tidak tahu apa yang harus dilakukan usai memergoki suaminya berbuat cabul kepada anaknya. Dia kemudian ke rumah tetangganya bersama korban, dan menceritakan apa yang dialaminya.

Di saat itu juga, korban diminta mengatakan seluruh kejadian yang dialaminya saat berada di rumah bersama ayah tirinya. NRS kaget setelah mendengar semua pengakuan putri kesayangannya itu. Karena ternyata, suaminya sudah mencabuli korban lebih dari sekali.

Saya tanya ke anaknya, tapi ekspresi mukanya datar saja, bengong ditanya nggak mau ngomong, kayak ketakutan, terus habis itu saya peluk, saya rangkul, saya bilang nggak apa-apa, tak ada ayah, cuma ada mamah sama temen mamah, ngomong jujur aja.

“Akhirnya anak saya nangis, ngaku katanya ‘iya mah, kalau mamah lagi pergi ke Jakarta, ayah begitu ke aku’, saya di situ tambah lemes, bingung, hancur hati saya,” lanjut NRS sambil meneteskan air mata.

Tak puas dengan jawaban anaknya, NRS kembali mendesak anaknya agar menceritakan semua perbuatan cabul yang dilakukan suaminya. Disaat itu, korban mengaku kalau tangan ayah tirinya pernah dimasukan ke dalam kemaluannya.

“Saya nanya kemaluan ayah sudah masuk belum, kata anak saya belum, dia bilang katanya kemaluan ayahnya cuma sebatas nempel, tapi tangannya sudah pernah masuk. Ternyata anak saya bilang setiap mamah ke Jakarta, berarti sudah berulang-ulang (dicabuli), saya enggak terima anak saya digituin,” ucap NRS.

Dengan perasaan sedih bercampur marah, NRS kembali ke kontrakan untuk bertanya kembali ke suaminya. Sebelumnya DSN sempat mengelak dan berkelit, namun setelah didesak akhirnya mengakui perbuatannya.

“Saya nanya ke suami, yah saya cuma minta kejujuran kamu, kata dia ‘enggak, enggak’, berkelit lah, pas anak saya bilang kalau ayahnya itu pernah nempelin burungnya sama tangannya masuk, akhirnya suami saya ngaku sama kayak yang diomongin sama anak saya,” tutur NRS.

Setelah terungkap perbuatan bejat DNS, NRS tidak langsung melaporkan kejadian yang dialami anaknya ke polisi. Alasannya, karena dia khawatir, kalau membuat laporan polisi dan visum akan dikenakan biaya.

“Saat itu saya bingung, kata orang soalnya laporan polisi itu bayar, visum juga bayar, itu saya bingung. Ya Allah ini harus bagaimana, mau pulang kampung titipin anak pakai duit, beli tiket biayanya nggak punya, akhirnya saya pendam,” bebernya.

Peristiwa pencabulan yang dialami korban sudah diketahui oleh beberapa tetangganya setelah NRS bercerita. Warga sekitar yang mengetahui ulah pelaku pun akhirnya mau membantu korban untuk melapor ke polisi.

Namun saat ibu korban akan mengambil berkas-berkas untuk keperluan di kantor polisi, tiba-tiba suaminya datang. Keduanya pun terlibat cekcok mulut hingga pelaku marah besar, sampai membanting kipas angin. Tidak lama kemudian pelaku ditangkap oleh warga.

“Dia ngamuk karena pas pulang nggak ada saya dan anak-anak, adu argumen sama saya, sampai akhirnya dia banting kipas, dan saya ketakutan, ngamuknya parah, yang mau tolong saya ternyata masih ada di rumah ibu penjual chicken, itu mau tangkap suami saya, habis itu saya keluar,” cerita NRS.

NRS melaporkan dugaan pencabulan yang dialami putrinya itu ke Polres Metro Bekasi pada 8 Oktober 2023. Laporannya teregister dengan nomor : LP/B/2769/X/2023/SPKT/POLRES METRO BEKASI/POLDA METRO JAYA.

Sementara terduga pelaku pencabulan, saat ini sudah berada di tahanan Polres Metro Bekasi, untuk menjalani pemeriksaan. Kasus dugaan pencabulan itu kini masih ditangani pihak kepolisian. (pra)