Berita Bekasi Nomor Satu

Lengkapi Infrastruktur Transportasi Publik

Berharap jadi Kota Mandiri setelah Pemindahan Ibu Kota

ILUSTRASI: Suasana pusat Kota Bekasi, dukungan sarana transportasi publik dan kemudahan berinvestasi mendorong Bekasi menjadi Kota Mandiri setelah pindahnya Ibu Kota. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kota Bekasi harus mulai memikirkan peran strategis untuk diisi saat DKI Jakarta sudah tidak lagi menjadi ibu kota. Untuk menjadi kota metropolitan yang mandiri, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi perlu menggenjot promosi kota hingga melengkapi infrastruktur pelayanan transportasi publik guna mendukung commuter yang sudah dan akan dibangun.

Berubahnya status Jakarta sebagai ibu kota diperkirakan tidak menimbulkan banyak perubahan. Pasalnya, Jakarta akan tetap menjadi daerah khusus dan pusat perekonomian seperti saat ini.

Meskipun demikian, Kota Bekasi perlu bersiap dan menyesuaikan diri terhadap segala dinamika yang mungkin terjadi. Seperti kemudahan dari sisi regulasi setelah tidak lagi ada pusat pemerintahan negara di Jakarta, hingga kemungkinan pemekaran wilayah di Jawa Barat.

Kota Bekasi diyakini lebih siap menjadi kota metropolitan yang mandiri dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat, dengan karakteristik sebagai kota jasa dan perdagangan.

“Malah kan saya bilang itu, kita bukan hanya jadi (kota) penyangga lagi, kita jadi kota metropolitan mandiri. Kalau bicara semua-muanya kan Kota Bekasi lebih siap,” kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Dariyanto.

Beberapa aspek yang sudah dipersiapkan untuk mendukung Kota Bekasi menjadi kota metropolitan yang mandiri kata dia, pertama adalah regulasi. Pemerintah kota dengan DPRD telah menyusun Peraturan Daerah (Perda) tentang investasi dan penanaman modal untuk menjamin kepastian hukum.

Saat ini, ia menilai Pemkot Bekasi perlu lebih maksimal dalam mempromosikan kota.

“Kita tinggal masalah promosi saja, karena dari segi regulasi itu kita sudah buat perdanya tentang investasi dan penanaman modal, itu yang pertama,” ungkapnya.

Setelah regulasi, kemudahan perizinan juga disebut telah disiapkan melalui pelayanan terpadu satu pintu. Sementara dari sisi infrastruktur, Kota Bekasi dinilai sudah relatif mencukupi untuk mendorong sektor perdagangan dan jasa.

Commuter yang sudah dan akan dibangun seperti LRT dan MRT juga diharapkan bisa memberi nilai lebih dari sisi peningkatan pasar bagi UMKM, tidak sekedar melintas di Kota Bekasi. Guna mendukung transportasi massal ini, Pemkot Bekasi perlu menyediakan transportasi pengumpan atau Feeder.

“Tinggal pemerintah Kota Bekasi benar-benar menyiapkan strategi,” tambahnya.

Sebelumnya, hal ini juga disampaikan oleh Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad. Seluruh aparatur di lingkungan Pemkot Bekasi diminta untuk memikirkan pengaruh yang muncul setelah Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara.

“Karena saat ini kan memang arah kebijakan nasional IKN. Apa (peran strategis Kota Bekasi) yang saat ini sebagai kota yang paling dekat (dengan Jakarta),” ungkapnya belum lama ini. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin