RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sumur pompa menjadi ‘penyelamat’ sebagian warga di kala krisis air yang melanda Desa Medalkrisna. Sumur pompa ini kerap di datangi oleh warga yang mengambil air.
Senin (16/10) sore sekitar pukul 16.30 WIB matahari tak lagi menyilaukan mata Nurman (67), salah satu warga sekitar yang sedang mengambil air dari sumur pompa yang berada di tengah areal persawahan Jalan Lurah Parman Desa Medalkrisna Kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi.
Sumur yang telah ada selama bertahun-tahun ini menjadi penopang utama untuk memenuhi kebutuhan MCK bagi Nurman dan sebagian warga lainnya. Dengan kedalaman sekitar 10 meter, sumur pompa ini tidak pernah mengering walaupun di sekitar areal persawahannya telah tandus.
Kepada Radar Bekasi, Nurman mengaku dalam satu hari ini sudah tiga kali kembali ke sumur pompa untuk mengambil air menggunakan empat jerigen. Menurutnya, air yang diambil terkadang berwarna jernih hingga keruh seperti kopi susu.
“Ini lagi keruh. Kadang-kadang sih jernih. Biar warna begini gak apa buat mandi cuci piring di rumah,” kata Nurman sembari memompa.
Nurman menyampaikan keluhannya bahwa mesin air di rumahnya tidak mengeluarkan air selama lebih dari tiga bulan. Sementara air PDAM masih menyala.
Sumur pompa ini menjadi tumpuan bagi warga di musim kemarau. Setiap pagi dan sore hari banyak warga secara bergantian mengambil air dari sumur pompa manual tersebut
Nurman juga mengeluhkan hilangnya sumbangan air sejak dua minggu lalu di wilayahnya. Padahal, daerah lain seperti Serangbaru dan Cibarusah masih menerima distribusi air bersih.
“Wilayah Medalkrisna udah jarang sumbangan air. Di tempat lain pernah liat sih masih ada. Saya mah pengennya ada lagi sumbangan air bersih ya sampai musim hujan seenggaknya” keluhnya.
Selain itu, Rosid (69) terlihat menunggu sapi ternaknya yang sengaja ia lepas di area persawahannya yang tandus. Ia sengaja mengangon sapi di dekat sumur pompa ini agar memudahkannya untuk memberi minum. Setiap hari Rosid bersama tiga rekan sejawatnya selalu mengangon sapi ternaknya di titik ini.
“Emang setiap hari di sini. Biar deket kalau cari minum,” ungkap Rosid. (ris)