Berita Bekasi Nomor Satu

Pj Bupati Bekasi Ajak Dunia Usaha Bantu Bencana Kekeringan

SAMBUTAN: Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, saat sambutan dalam kegiatan pertemuan bersama perwakilan perusahaan di luar kawasan industri di Gedung BPBD Kabupaten Bekasi, bari-baru ini. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengajak kalangan dunia usaha, khususnya perusahaan di luar kawasan industri untuk bisa terlibat dalam tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi.

Hal itu disampaikan Pj Bupati Bekasi usai mengikuti pertemuan bersama perwakilan perusahaan di luar kawasan industri di Gedung BPBD Kabupaten Bekasi, bari-baru ini.

“Ya, karena kemarau ini sepertinya masih panjang, kita butuh bantuan-bantuan dari perusahaan di luar kawasan. Kalau untuk perusahaan di dalam kawasan, kita sudah koordinasi dan mereka sudah banyak yang memberikan bantuan,” ujarnya.

Selain itu, Pj Bupati Bekasi mengatakan, pihaknya ingin membangun kemitraan atau kerjasama jangka panjang dengan kalangan dunia usaha dengan cara membentuk klaster logistik.

“Jadi nanti bantuan seperti ini tidak harus menunggu saat bencana terjadi, tetapi bisa dirancang, dilaksanakan, membuat rencana aksi, sehingga pada saatnya dibutuhkan semua bisa bergerak lebih cepat dan lebih tepat sasaran,” terangnya.

Pj Bupati Bekasi menambahkan, dalam kondisi tanggap darurat bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengembangkan 8 klaster, baik di tingkat nasional, provinsi maupun di tingkat daerah.

“Di antaranya klaster pencarian dan penyelamatan (SAR), kluster pengungsian dan perlindungan, klaster kesehatan, klaster pendidikan, sarana prasarana, klaster pemulihan dini dan klaster logistik,” ujarnya.

Klaster tersebut, dibentuk untuk menghimpun berbagai instansi, baik pemerintah, swasta, masyarakat dan relawan, agar bisa bekerja secara lebih sistematis dalam penanggulangan bencana.

“Jadi manajemen bencana itu bukan hanya dilakukan pada saat tanggap darurat. Tapi yang lebih penting sebelum terjadi bencana (mitigasi). Karena itu kita bentuk forum pengurangan resiko bencana (FPRB) yang sudah kita bentuk di tingkat kabupaten, kecamatan hingga ke tingkat desa,” terangnya. (and/adv)