Berita Bekasi Nomor Satu

Buka Peluang UMKM Ekspor Impor Kota Bekasi

INTAN FAUZI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Peluang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bekasi di bidang ekspor dan impor terbuka lebar. Untuk itu, dibutuhkan peran pemerintah untuk mendukung usaha tersebut. Demikian ditegaskan anggota DPR RI Fraksi partai Amanat Nasional, Intan Fauzi.

Wakil rakyat asal pemilihan Kota Bekasi dan Kota Depok ini mengaku, peluang tersebut bisa dioptimalkan di Kota Bekasi,”Bicara ekspor dan impor itu sebenarnya adalah peluang bagi para pelaku UMKM kota Bekasi, tapi harus dimulai dari peningkatan kualitas produk nya dulu,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (24/10).

” UMKM kota Bekasi itu lebih banyak memang dari kuliner, fashion dan yang lainnya sebagai pelengkap. Dimana bicara kuliner semua sangat membutuhkan,” sambung politisi berhijab ini.

Menurutnya, peningkatan UMKM dapat dilakukan mulai dari peningkatan suplayer, produksi, sampai dengan packaging. “Dari packaging itu bisa ditingkatkan jangan cuman sekedar bikin cilok, tapi bagaimana packaging bisa di Frozen dan bisa dikirim di luar Jawa,” tutur anggota Komisi VI DPR RI ini.

Diketahui penduduk Indonesia saat ini terhitung kurang lebih sebanyak 270 juta, dimana kebutuhan dari mulai bayi baru lahir sampai dengan orang tua cukup banyak.”Kalau kita bisa garap saja, presentasi dari kebutuhan rakyat Indonesia itu bagus sekali bagaimana tinggal UMKM ini bisa masuk kesana,” terangnya.

Jika pasar dalam negeri baik di kota Bekasi, Jakarta, Jawa barat, sampai dengan di luar pulau Jawa dapat dijalani dengan baik, maka sangat mungkin para pelaku UMKM bisa mengembangkan usaha nya melalui ekspor dan juga impor.

“Yang saya bilang ekspor dan impor itu adalah peluang, karena justru pengusaha yang sekarang ini perusahaan asing bisa masuk ke Indonesia karena pasarnya besar. Jadi untuk pelaku UMKM Kota Bekasi saat ini belum bisa tergarap secara maksimal,” tuturnya.

Namun demikian untuk peningkatan tersebut, dibutuhkan peran pemerintah untuk biaya logistik dan lainnya. “Butuh peran pemerintah, karena konektivitas kota Bekasi itu terhubung semua,” pungkasnya. (dew/*)