Berita Bekasi Nomor Satu

Jadi Ketua Panwascam, Tjandra Ingin Kembalikan Citra Cikarang Barat

Ketua Panwascam Cikarang Barat, Tjandra Tjipto Ningrum

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Keinginan untuk memulihkan citra baik wilayahnya dalam kontestasi pemilu mendorong Tjandra Tjipto Ningrum untuk kembali aktif sebagai Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Cikarang Barat pada Pemilu 2024.

Diketahui, pada Pemilu 2019 terjadi insiden buruk di Cikarang Barat. Sejumlah lima orang penyelenggara pemilu harus dipenjara karena terbukti melakukan kecurangan dalam proses pesta demokrasi.

“Salah satu motivasi saya, ingin mengembalikan citra Cikarang Barat. Menjaga citra Cikarang Barat. Saya ingin membangun suatu iklim demokrasi yang kondusif. Terlepas dari Pemilu 2019 pernah ada tragedi yang kurang mengenakan di Cikarang Barat, untuk masalah penyelenggara,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (24/10/2023).

Pria yang akrab disapa Tjandra ini  pernah menjadi Staf Pengawasan di Panwascam Tambun Selatan pada Pemilu 2019.  Setelah itu, ia terlibat aktif dalam dunia akademis dan praktisi hukum.

BACA JUGA: Anggaran Kontrakan Panwascam di Kabupaten Bekasi jadi Sorotan  

Keputusannya untuk kembali terlibat sebagai pengawas pemilu merupakan langkah yang diambil untuk melengkapi perhatiannya terhadap konteks demokrasi atau kompetisi demokrasi yang berlangsung secara nasional.

“Saya juga ingin berkontribusi dalam perkembangan-perkembangan demokrasi di tingkat sektoral, salah satunya di tingkat Kecamatan Cikarang Barat. Saya ingin bagaimana bisa menaikan partisipasi masyarakat di Pemilu 2024,” tuturn pemuda yang rajin menulis mengenai isu-isu ketatanegaraan, termasuk topik seputar demokrasi dan pemilu ini.

Tjandra mengakui bahwa suhu politik di Dapil II, yang mencakup Kecamatan Cikarang Barat dan Cibitung, memang seringkali meninggi. Hal ini disebabkan oleh persaingan yang ketat antara Calon Legislatif (Caleg) untuk merebut delapan kursi DPRD Kabupaten Bekasi.

“Memang kita akui Dapil II, Cikarang Barat dan Cibitung, luar biasa persaingan antar Caleg. Bagaimana kita mitigasi supaya tidak terjadi konflik seperti periode sebelumnya. Saya sudah membangun komunikasi-komunikasi persuasif terhadap partai maupun Caleg,” ucapnya. (pra)