RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kabar baik datang teruntuk puluhan ribu Kepala Keluarga (KK) yang terdaftar sebagai keluarga peneria manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Pemerintah tengah bersiap meluncurkan program Bantuan Langsung Tunai(BLT) senilai Rp200 ribu selama dua bulan ke depan.
Program BLT diluncurkan sebagai bagian dari penanggulangan dampak fenomena cuaca Elnino. Data terakhir KPM penerima PKH Kota Bekasi sebanyak 31.584.
“Untuk turunannya ke kita belum ada, harus seperti apa. Cuma memang sudah dianggarkan untuk penambahan bansos, itu untuk menambah daya beli sebesar Rp200 ribu, diberikan selama dua kali,” kata Koordinator Kota PKH Kota Bekasi, Usep Satriana.
Bantuan tunai ini akan menambah jumlah bantuan yang selama ini diterima oleh KPM. Sebelumnya, pada semester dua tahu 2023 penyaluran Bansos disesuaikan, yang semua per tiga bulan menjadi per dua bulan.
Kebijakan ini disebut sangat membantu masyarakat ditengah dampak Elnino serta kenaikan harga sejumlah komoditas di pasar.
“Kalau saya sih melihat ini positif lah, pemerintah masih memberikan perhatian yang luar biasa. Karena juga kondisinya memang mereka harus stabil dari daya belinya jangan sampai turun,” ungkapnya.
Berdasarkan pengalaman penyaluran bantuan sosial tambahan oleh pemerintah, para pendamping PKH akan memastikan bantuan tersebut sudah diterima oleh KPM sesuai dengan telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Seperti biasakan non tunai ya melalui Teman-teman memastikan bahwa apa yang sudah di SP2D kan pemerintah tersampaikan, mereka memonitor,” tambahnya.
Diketahui, selain BLT Elnino ini, ada lima bantuan dan insentif lain yang diberikan oleh pemerintah di tengah gejolak ekonomi global dan kemarau panjang akibat Elnino. Diantaranya tambahan bantuan beras kepada 21,3 KPM, bantuan biaya administrasi rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), PPN ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah baru dibawah Rp2 miliar, Rumah Sejahtera Terpadu (RST) untuk memperbaiki rumah keluarga miskin masing-masing rumah Rp20 juta, serta percepatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Merespon dampak Elnino, belakangan Pemerintah Kota (Pemkot) telah melaksanakan pasar murah di tiap kecamatan, serta Gerakan Pasar Murah (GPM) yang juga dilaksanakan di Kota Bekasi. Meskipun tidak ada kekurangan persediaan pangan, harga berbagai komoditas di pasar belakangan ini mengalami kenaikan.
Saat meninjau langsung operasi pasar beberapa waktu lalu, Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad menyebut upaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, serta menjadi salah satu solusi saat harga pokok mengalami kenaikan.
“Sehingga angka inflasi di daerah dapat kami kendalikan. Sesuai dengan arahan presiden dan menteri dalam negeri RI bahwa harus terus waspada dalam menangani inflasi,” katanya belum lama ini. (sur)











