Berita Bekasi Nomor Satu

Intan Dorong Percepatan Pemberantasan Stunting

INTAN FAUZI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kasus gizi buruk atau stunting pada balita di Indonesia belum terselesaikan dengan baik. Buktinya, masih banyak kasus sunting di berbagai daerah hingga saat ini. Untuk itu, pemerintah mesti serius menyelesaikan masalah tersebut.

Salah satu upaya untuk menekan angka tersebut, setiap orang tua yang memiliki balita mesti aktif memeriksakan anaknya di fasilitas kesehatan terdekat. Demikian ditegaskan anggota DPR RI asal Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Intan Fauzi,.

Menurut Intan, persoalan stunting ini tidak boleh dinomorduakan. Sebab, mengancam produktivitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, karena rentan diserang oleh berbagai penyakit gagal tumbuh yang berpengaruh kepada kemampuan kognitif.

Selain itu, jelasnya, stunting berdampak buruk pada daya saing bangsa. Praktis, kerugian ekonomi yang harus ditanggung akibat beban stunting juga signifikan dan berpengaruh kepada Produk Domestik Bruto (PDB).

“Capaian pendidikan yang rendah dan pendapatan yang rendah akan berdampak pada tingginya angka kemiskinan,” urainya, kepada Radar Bekasi saat bersilaturahmi dengan warga kecamatan Pondok Gede, kemarin.

Angka stunting di Kota Bekasi tercatat mengalami penurunan dari 2019 hingga 2022. Tahun 2022 jumlah anak mengalami stunting sebanyak 4575 anak atau 3.4 %, sedangkan target nasional sebesar 18.4 % dan dibandingkan dengan data 2021 sebesar 7.9%. Dari setahun terakhir ini terjadi penurunan angka stunting sebesar 5.5%. Untuk target target RPJMD Kota Bekasi pada tahun 2022 prevalensi stunting sebesar 9.8%.

Menurutnya, pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) yang menjadi leader dari program penurunan angka stunting. Bersama dengan komisi VI dan juga mitra BUMN INDOFOOD yang bergerak dibidang pangan telah melakukan langkah untuk penurunan stunting.

Salah satu program penurunan angka stunting, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kota Bekasi dan Kota Depok ini, dengan membagikan makanan bergizi berupa telur dan juga ayam, dimana bantuan pangan ini diberikan kepada masyarakat khususnya masyarakat yang rentang akan stunting.

“Bantuan pangan ayam dan telur ini diberikan kepada keluarga yang rentang terjadi stunting, dimana ini menjadi salah satu solusi yang tepat untuk penurunan angka stunting. Jika diberikan benar-benar maka sudah pasti angka stunting akan menurun,” tuturnya.(dew/*)