RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi mengambil langkah strategis dalam meminimalisasi dampak kekeringan. Dalam upaya ini, Dinas Pertanian berkoordinasi dengan Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga, dan Bina Konstruksi, serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Nayu Kulsum, telah mengambil langkah-langkah untuk meminimalisasi dampak kekeringan. Melalui kegiatan gilir giring dan pengaturan air, upaya dilakukan agar ketersediaan air tetap terjaga di seluruh daerah.
“Kami melaksanakan pembersihan sampah dan eceng gondok pada saluran irigasi dengan kelompok tani. Juga telah disediakan bantuan benih,” ucapnya.
Nayu mengakui bahwa kekeringan di area persawahan disebabkan oleh minimnya debit air dari sistem irigasi, bahkan menyebabkan kekeringan total. Oleh karena itu, Pemkab Bekasi melakukan pompanisasi dalam skala besar dan kecil untuk mengatasi permasalahan ini.
Pemkab Bekasi berusaha menyelamatkan lahan pertanian dari dampak kekeringan dengan berbagai langkah, termasuk peningkatan debit air, normalisasi 7 saluran sekunder, pembangunan long storage, standing crops pertanian, dan membersihkan sampah dari sungai.
Nayu menyampaikan bahwa berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, luas sawah yang terdampak kekeringan mencapai 3.540 hektar. Kekurangan hujan selama beberapa bulan terakhir menyebabkan keringnya sawah, menghambat pertumbuhan padi.
Dari total luas tersebut, puluhan hektar sawah di antaranya mengalami kegagalan panen atau fuso. Jumlah ini berpotensi meningkat seiring berlanjutnya musim kemarau yang belum mereda.
“Lahan pertanian yang terdampak kekeringan seluas 3.540 hektar dari luas pertanaman 23.463 hektar dan yang fuso 80 hektar. Updating dan monitoring terus dilakukan, terlebih pada data kekeringan,” katanya.
Sawah yang terdampak kekeringan tersebar di hampir seluruh kecamatan, khususnya wilayah utara yang merupakan lumbung padi Kabupaten Bekasi. Kecamatan Tambelang, Cabangbungin, Karangbahagia, hingga Pebayuran mengalami dampak serius akibat kekeringan. (and)