Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Intan Ajak Gen Z Melek Politik

DEWI WARDAH/RADAR BEKASI BERSAMA WARGA : Anggota DPR RI Intan Fauzi saat menghadiri acara konsolidasi dan silaturahmi, bersama dengan masyarakat di wilayah Jatiasih. (Dewi Wardah)

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Generasi Z yang berkembang dan tumbuh selaras dengan era digitalisasi 4.0, harus pintar dalam bermedia sosial dan juga cerdas dalam memilih informasi yang tepat. Demikian ditegaskan anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI Intan Fauzi, kemarin.

Menurutnya, Gen Z mesti melek politik,”Tidak ada lagi istilah generasi Z tidak mau tau tentang politik Karena generasi Z harus menyikapi dan mengakses informasi dengan baik salah satunya terkait pemilu,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (30/10).

Apalagi disampaikan saat ini akses pendidikan baik formal maupun informal (internet) khususnya di wilayah kota Bekasi, sudah banyak dan sudah cukup berkembang dengan baik. Sehingga tidak ada alasan Gen Z minim informasi.

“Masalah ketidaktahuan itu bisa teratasi dengan banyak informasi melalui internet, tapi generasi Z juga harus dapat mengakses informasi nya dengan cermat dan cerdas. Sehingga tidak mendapatkan informasi yang setengah-setengah atau justru hoax,” ucapnya wakil rakyat asal pemilihan Kota Bekasi dan Kota Depok ini.

Termasuk diantaranya mengenai isu politik dan juga pemilu, dimana tidak ada lagi istilah generasi Z tidak mau tau tentang politik. Karena menurutnya politik menjadi sesuatu hal yang bernilai positif.

“Politik itu bukan sesuatu hal yang dinilai negatif malah justru bernilai positif, jadi tidak ada lagi istilah generasi Z tidak mau tau tentang politik,” jelas politisi berjilbab ini.

Sementara melalui pemilihan presiden (pilpres), pemilihan legislatif (pileg), dan pemimpin daerah lainnya. Gen Z harus benar-benar dapat memilih karena perihal pengesahan undang-undang dan juga anggaran itu semua melalui pemilu.

“Gen Z ini harus menyikapinya dengan baik jangan sampai apatis, apalagi dengan pemilihan pilpres, pileg dan pemilihan pemimpin daerah lainnya. Jangan sampai tidak memilih karena alasan ketidaktahuan informasi, ” tuturnya.

Intan juga menyampaikan, bahwa dulu perihal pemilihan pemimpin negara dan daerah tidak boleh dilaksanakan pada lingkup pendidikan, namun saat ini dengan kebijakan pemerintah dapat mengakses perguruan tinggi menjadi sebuah langkah yang cukup baik.

“Dulu apapun urusan politik tidak boleh menyertakan institusi pendidikan, tapi saat ini boleh pada tingkat perguruan tinggi. Ini sangat baik karena informasi yang diberikan dan diterima pasti akan lebih masif lagi,” terangnya.

“Sekali lagi generasi Z jangan sampai buta politik, karena akses bermedia sosial sudah luas sekali. Tapi ingat generasi Z harus pintar dan cerdas dalam memilih media informasi terpercaya,” pungkasnya. (dew)