RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, didampingi jajarannya dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD), dan Kementerian Kesehatan RI, menjenguk Fatir Arya Adinata, di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Fatir merupakan siswa SDN 09 Jatimulya, Tambun Selatan, yang mengalami cidera kaki sejak Februari 2023 lalu.
Kejadian ini bermula pada Februari 2023 saat Fatir masih duduk dibangku kelas 6 SD. Rasa sakit di kaki Fatir tidak kunjung sembuh meskipun sudah mendapatkan perawatan di klinik maupun rumah sakit.
Kemudian pada Agustus 2023, Fatir didiagnosis dokter mengalami kanker tulang pada kaki kirinya yang terpaksa harus diamputasi dan hingga ini anak tersebut masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta.
“Informasi yang saya dengar langsung memang ada kejadian Fatir di selengkat kakinya hingga jatuh kesakitan, kemudian dua hari tidak masuk sekolah dan pada kejadian saat itu pihak sekolah belum menyadari sehingga beberapa waktu diperiksa ternyata Fatir memiliki kanker tulang yang menyebabkan kakinya diamputasi,” kata Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan.
Menyayangkan peristiwa nahas tersebut, Dani Ramdan menjelaskan saat ini Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menanggung seluruh biaya perawatan dan pengobatannya melalui BPJS Kesehatan. Kemudian akan diberikan kursi roda, penyangga tongkat, dan kaki palsu sesuai permintaan Fatir dan keluarga.
BACA JUGA: Polisi Segera Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Bully di Jatimulya Bekasi
“Kami saat ini seluruh biaya pengobatan sudah ditanggung BPJS, setelah ini karena Fatir sudah kehilangan kakinya kami membantu berikan kursi roda, penyangga tongkat, dan kaki palsu sesuai keinginan Fatir dan keluarga,” ujarnya.
Selain perawatan fisik, Pemerintah Kabupaten Bekasi mengupayakan pemulihan psikologis Fatir dengan memberikan pendampingan langsung dari Kementerian PPA selama di rumah sakit.Setelahnya jika sudah kembali ke rumah akan dilakukan pendampingan dari UPTD PPA Kabupaten Bekasi.
“Selain fisik, psikologis kami upayakan juga untuk mendapatkan pendampingan dari Kementerian PPA, dan kalau sudah kembali ke rumah dilakukan dengan UPTD PPA Kabupaten Bekasi untuk memulihkan semua kesehatannya,” ucapnya.
Begitupun dengan masa depan Fatir, Dani menerangkan nantinya oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi akan diarahkan ke sekolah inklusi, umum, ataupun Sekolah Luar Biasa (SLB) tergantung kesiapan diri dari Fatir.
“Nanti dari Dinas Pendidikan akan menyambut apakah bisa di sekolah umum, inklusi atau SLB tergantung kesiapan anaknya, yang penting apa yang menjadi minat, bakat, talenta Fatir harus dikembangkan,” jelasnya.
Menurut penuturan keluarganya, Fatir merupakan sosok anak yang aktif dan berprestasi di sekolah hingga berhasil meraih ranking tiga besar di kelas, juara lomba Da’i Cilik, juara lomba puisi, dan aktif dalam kegiatan Stand Up Comedy.
Mengaku terharu, Dani sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh anak seumur Fatir dan ia pun menyemangati agar tidak usah khawatir dengan kondisi yang dialami saat ini, karena peluang masa depan akan terus didapati selama akan ditekuni.
“Tidak usah khawatir banyak atlet berkebutuhan khusus pun meraih juara, banyak peluang yang datang untuk Fatir, dan prestasi harus terus dikembangkan,” terangnya.
Terakhir, ia menghimbau kepada seluruh masyarakat, guru, dan pihak sekolah agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari, dan sudah diinstruksikan semua sekolah membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).
Di samping itu, pada tingkat Kabupaten pun telah memiliki Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan serta hotline untuk para orang tua, guru, dan anak-anak yang melihat ataupun mengalami kejadian serupa, agar meminimalisir bentuk ancaman kekerasan lainnya.
“Kami sudah instruksikan semua sekolah membentuk TPPK, sudah 74,18 persen, tinggal 15 persen yang akan membentuk. Dan tingkat Kabupaten pun ada Satgasnya,” ucapnya. (and/adv)