Berita Bekasi Nomor Satu

Jalur Berbahaya Menuju Kawasan Industri Cikarang

JALUR BERBAHAYA: Pengendara melintasi Bendung Cikarang di Desa Sukadanau Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, Rabu (8/11). Jalan itu menjadi jalur alternatif untuk menuju kawasan industri. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Berkembangnya kawasan industri di Kabupaten Bekasi tidak hanya menarik para pendatang baru. Tetapi juga meningkatkan mobilitas warga, terutama pada pagi dan sore hari.

Akibatnya, banyak warga yang mencari jalan alternatif bahkan ada yang sengaja membuka jalur alternatif menuju kawasan industri. Terdapat lebih dari sepuluh jalan alternatif bagi para pengendara sepeda motor untuk keluar masuk kawasan industri.

Beberapa jalur bahkan berbayar, seperti di Desa Jatiwangi Cikarang Barat. Jalan yang diklaim milik warga itu mengharuskan pengendara membayar Rp1.000 untuk sekali melintas. Jalur ini juga menghubungkan kawasan industri Ejip dengan MM2100.

Berbeda dengan jalur di Desa Sukaresmi Cikarang Selatan dan Desa Cicau Cikarang Pusat. Meski kedua jalur ini juga berbayar Rp1.000, namun kondisinya masih tanah. Setiap pengendara yang melintas harus bergantian lantaran ketika di ujung jalan harus melintasi tembok yang sengaja dibongkar oleh warga.

Selain itu, ada jalur gratis yang dilintasi warga di Desa Sukadanau Cikarang Barat. Namun, pengendara harus berhati-hati karena Bendung Cikarang hanya memiliki lebar jalan kurang lebih 120 sentimeter. Jalur di atas sungai Kalimalang ini juga tidak memiliki pembatas dan jurang lebih dari dua meter.

Seorang buruh, Yuda (37), merupakan salah satu pengendara yang setiap hari melintasi jalur berbahaya ini. Dia selalu bersedia bergantian dengan pengendara lain karena lebar jalan yang terbatas.

“Lewat sini ganti-gantian, kalau ketemu motor lain. Ini jalan tembusnya ke kawasan MM2100,” ungkapnya saat beristirahat di warung kopi yang berada persis di Bendung Cikarang, Rabu (8/11).

Meskipun berbahaya, bagi Yuda jalur ini merupakan akses paling cepat dari rumah kontrakannya di Desa Sukadanau Cikarang Barat ke tempat kerjanya di kawasan industri MM2100. Dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.

“Saya tau ini bahaya, tapi akses paling cepat ya lewat sini, tembusnya Kalimalang, ke rumah tinggal nyebrang. Dari rumah ke tempat kerja paling 20 menitan,” ujar pria asal Pemalang Jawa Tengah ini.

Meski berbahaya dan gratis, tetap ada warga yang mencari rezeki dengan mengatur lalu lintas pengendara motor. Ucok (40), seorang warga setempat, berjaga di sana setiap hari sambil memancing dan mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu per hari.

“Lumayan Rp50 ribu sehari mah dapet. Selama saya jaga di sini juga gak ada sih yang jatuh sampai ke bawah. Yang lewat juga nauin kalau harus gantian,” ujar Ucok.

Ucok berharap pihak Bendung Bekasi yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) tidak menutup jalur tersebut. Jalur ini selain memudahkan para pekerja, juga mempermudah warga sekitar untuk langsung menuju akses Jalan Inspeksi Kalimalang.

Meskipun tidak diperuntukkan bagi pengendara sepeda motor karena berbahaya, jalur ini tetap menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mengejar waktu dan mempersingkat perjalanan. (ris)