RADARBEKASI.ID, BEKASI – Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) nampaknya harus bekerja lebih keras memasuki akhir tahun 2023. Realisasi PAD dinilai masih jauh dari target, kinerja tidak maksimal akan mengganggu pembangunan.
Realisasi PAD mulai menjadi perhatian pada akhir bulan Oktober lalu, dimana saat itu realisasinya belum mencapai angka 70 persen. Data terbaru pada Minggu kedua bulan November realisasi PAD bergerak ke angka 74,27 persen, itu pun masih dibawah target yang seharusnya dicapai sebesar 83,43 persen.
Sementara terkait dengan realisasi anggaran belanja, pada akhir Oktober lalu masih diangka 58,42 persen.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Latu Har Hary menyampaikan bahwa rata-rata realisasi PAD pada bulan September lalu masih berada di angka 65 persen. Angka ini dinilai masih jauh dari target dengan sisa waktu kurang dari dua bulan menjelang akhir tahun anggaran 2023.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pj Wali Kota Bekasi dan seluruh OPD, yakni memaksimalkan realisasi anggaran sesuai dengan target yang telah ditentukan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023. Menurutnya, kemampuan untuk meningkatkan kinerja harus dioptimalkan.
“Itu yang menjadi PRnya Pj wali kota, karena Challenge nya setahun ini adalah bisa menjalankan amanah sebagai Pj wali kota dengan baik dan benar. Endingnya akan sangat mulus ketika dia selesai melaksanakan masa tugasnya,” katanya.
Situasi ini menjadi pembelajaran penting untuk Kota Bekasi, terutama Pemerintah Kota (Pemkot). Rendahnya capaian PAD akan mengganggu pelaksanaan pembangunan, mempengaruhi perencanaan anggaran di tahun berikutnya.
Lebih lanjut, kepala daerah perlu memberikan penilaian tersendiri kepada tiap OPD pengelola PAD, serta mengevaluasi faktor rendahnya serapan PAD. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja ini diantaranya adalah kepala OPD yang dinilai kurang piawai, atau jajaran OPD yang tidak berkompeten.
Penghargaan dan pembinaan layak diberikan kepada OPD yang memenuhi dan tidak memenuhi target PAD.
“Kalau begitu kepala daerah harus bisa bersikap, mengganti dengan orang yang mampu, kapabel, dan dia mempunyai kapasitas untuk bisa mencapai target-target dari OPD maupun yang sudah disepakati oleh kepala daerah dan DPRD,” tambahnya.
Kinerja pemerintah hingga tingkat kecamatan dan kelurahan tengah dipantau, menjadi catatan Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad. Hal ini ia sampaikan pada saat kunjungan kerjanya ke kecamatan Rawalumbu kemarin.
Terkait dengan capaian PAD di penghujung tahun, ia menyebut telah mengingatkan hal ini kepada semua OPD pengelola PAD di lingkungan Pemkot Bekasi.”Karena jangan sampai los potensi itu mengakibatkan pembangunan terganggu,” ungkapnya.
Ia mengingatkan sisa satu bulan di tahun 2023 akan menjadi catatan bagi tiap OPD. Saat mencapai target PAD, Gani menyebut akan memberikan apresiasi kepada OPD tersebut.”Kita sampaikan kepada para ASN yang telah bekerja dengan baik, dan begitu juga sebaliknya,” tambahnya.
Sementara untuk realisasi anggaran per tanggal 27 Oktober lalu, masih diangka 58,42 persen dari target belanja Rp7,1 triliun.”Sesuai APBD perubahan tahun anggaran 2023 sebagai berikut, target Rp7,195 triliun, realisasi Rp4,203 triliun,” ungkap Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bekasi, Sudarsono.
Komisi III DPRD Kota Bekasi rencananya akan menjadwalkan rapat badan atau dinas terkait guna mendengar langsung masalah yang dihadapi dalam hal realisasi PAD ini. Sementara ini, penyebab rendahnya realisasi OPD ini adalah belum maksimalnya kinerja tiap OPD.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Murfati Lidianto menggarisbawahi capaian pajak parkir yang realisasinya hingga Minggu kedua November masih diangka 56,83 persen.”PBB sudah bagus ya, perparkiran yang agak rendah, dan yang lain-lainnya juga belum mencapai yang kita inginkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, komisi III akan menyamakan persepsi dengan OPD-OPD terkait. Evaluasi akan terus dilakukan hingga akhir November ini, sehingga realisasi PAD di awal Desember ditarget menginjak 90 persen.”Pasti akan dievaluasi terus sampai ada peningkatan di akhir November ini,” tambahnya. (sur)











