RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masyarakat perkotaan kerap kesulitan dengan ketersediaan lahan hingga biaya yang tidak sedikit untuk bertani, beternak, hingga budi daya ikan. Hasil riset Easy Farm menggaransi hasil pertanian hingga budi daya ikan dapat dilakukan dengan mudah, serta biaya murah sekalipun untuk masyarakat perkotaan seperti Bekasi.
Laporan : Surya Bagus
JATIASIH
Bagi sebagian besar masyarakat perkotaan, aktivitas bertani, beternak, hingga budi daya ikan menjadi suatu yang sulit. Bukan hanya di perkotaan, gagal panen hingga derita kerugian kerap terdengar di berbagai daerah.
Sedikitnya ada 15 komoditi pertanian, perikanan, dan peternakan hidup di atas lahan seluas 3.000 meter persegi di kawasan Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Kawasan ini telah diresmikan menjadi Workshop untuk memberi edukasi kepada masyarakat luas, khususnya di Kota Bekasi.
Nama Easy Farm dipilih untuk menggambarkan kemudahan dalam bertani, beternak, hingga budi daya ikan. Riset yang dilakukan telah menghasilkan serum untuk mempermudah aktivitas pertanian hingga perikanan, dengan jaminan hasil lebih banyak dan kualitas lebih baik dibandingkan dengan cara-cara konvensional.
“Terbukti secara proses, secara waktu, dan biaya itu memang lebih Easy (mudah). Ada tehnologi disini yang membuat hasilnya lebih bagus, tapi biaya produksinya lebih murah,” ungkap CEO Easy Farm, Herdiyanto Wibowo.
Begitu masuk ke dalam area Farm, nampak puluhan kolam bioflok berisi ikan lele, setiap kolam nya berisi lele dengan berbagai ukuran. Selain kolam, di area depan juga nampak tumbuh Strawberry, tumbuhan yang biasa hanya dijumpai di daerah dataran tinggi seperti Bogor.
Bukan hanya tumbuh, Strawberry disini juga berbuah, dengan rasanya yang manis. Terkait dengan kualitas, Herdiyanto menggaransi Strawberry di tempatnya Baim untuk dikonsumsi.
“Bukan hanya itu, lebih sehat karena kami garansi ini organik,” ucapnya.
Total, ada 70 kolam bioflok berisi ikan lele di tempat ini, setidaknya ada 50 kg lele setiap hari yang bisa dipanen. Hasil riset Easy Farm memberikan solusi kendala yan kerap dihadapi oleh pembudidaya ikan lele yang dikenal memiliki banyak permasalahan.
Air di dalam puluhan kolam ini tidak perlu dikuras, mulai dari pembibitan hingga panen. Ikan lele yang dikenal kanibal juga bisa diatasi dengan serum hasil riset Easy Farm.
Dengan serum yang ia maksud, kotoran ikan lele di dalam kolam diubah menjadi lumpur organik, sehingga plankton dapat berkembang biak. Keberadaan plankton ini membuat ikan lele tidak memakan sesama ikan lele dengan ukuran lebih kecil, terutama pada saat kekurangan pakan.
Hasil panen ikan lele telah diuji di laboratorium. Hasilnya, ikan lele yang dipanen mengandung protein, omega tiga, hingga omega enam. Semuanya dilakukan dengan menggunakan serum hasil riset, untuk pertanian, peternakan, hingga perikanan.
“Itu semua kami solusikan disini, lele disini nggak kanibal. Hampir dibilang nggak pernah nguras kolam dari awal sampai panen,” ungkapnya.
Masuk lebih jauh ke area Farm, kita akan menjumpai lebih banyak komoditas pertanian seperti melon, timun, hingga cabai. Unik, timun di Easy Farm ini ditanam dengan jarak cukup rapat, berbeda dengan biasanya petani menanam timun dengan jarak 1 meter antara satu pohon dengan pohon lain.
Dengan cara tradisional, hanya 12 pohon timun yang bisa ditanam pada tanah sepanjang 12 meter. Tapi disini, dengan panjang tanah yang sama bisa untuk menanam hingga 90 pohon timun, semua tumbuh besar dan berbuah.
Lebih mencengangkan lagi, sebagian timun ditanam diatas tembok semen, memanfaatkan ruang dengan kedalaman 3 cm. Dengan begitu, otomatis hanya sedikit media tanam berupa tanah yang digunakan. Nampak pakan nama Semen Ajaib pada bagian ini.
Hal ini membuktikan bahwa bertani bia dilakukan pada ruang yang relatif sangat sempit. Herdiyanto pernah mencoba menanam umbi-umbian pada sela-sela tembok ini, lantaran tidak mungkin menembus semen akhirnya membuat sebagian umbinya nampak keluar dari dalam tanah.
“Semuanya ini bukan tehnologi rekayasa genetik, justru malah organik. Dengan serum itu, kami bisa membuat (tanaman) maksimal tumbuhnya,” ucapnya.
Pada sisi lain, ada area peternakan ayam kampung dan bebek. Saat berada dekat dengan kandang, nyaris tidak tercium aroma yang selama ini kerap dikeluhkan masyarakat saat terdapat peternakan ayam di area permukiman.
Selain berbagai macam tanaman, kolam ikan, hingga kandang ayam dan bebek, di area Easy Farm juga nampak bangunan yang didesain untuk kelas. Fungsi bangunan terbuka ini untuk mengedukasi warga atau kelompok masyarakat seperti petani, hingga siswa sekolah yang datang ke tempatnya.
“Jadi kami di Jatisari ini fokus untuk menampilkan hal-hal yang sudah kami praktikkan. Supaya semua petani, warga, anak sekolah mengetahui bahwa bertani itu tidak susah, disini lebih banyak untuk edukasi,” tambahnya.
Apa yang telah dipraktikkan oleh Herdiyanto di Easy Farm ini memberi jawaban kemudahan bertani di rumah, khususnya di wilayah perkotaan. Jika ini bisa dilakukan, sedikitnya akan membantu masyarakat dalam hal meningkatkan ketahanan pangan.(*)











