RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan kendaraan roda empat dan dua terjebak kemacetan di Jalan Raya Diponegoro Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, Rabu (15/11). Kemacetan itu disebabkan oleh aksi para buruh pabrik yang memblokir Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Gedung Juang Desa Mekarsari.
Berdasarkan pantauan, aksi pemblokiran jalan itu berlangsung selama satu jam. Akibatnya, kemacetan panjang terjadi mencapai 2,5 kilometer mengarah ke Cibitung hingga Jalan Sultan Hasanudin.
Para sopir truk yang terjebak macet nampak keluar dari kendaraannya untuk melihat para buruh. Terdapat juga beberapa pengendara sepeda motor yang memaksa menerobos median jalan untuk memutar arah.
Dalam aksinya, para buruh tidak hanya melakukan orasi menggunakan mobil komando, tetapi juga mengekspresikan kegembiraan dengan berjoget di tengah jalan dengan iringan musik.
Kendaraan roda dua milik para buruh pun sengaja di parkir di jalur kanan jalan agar para pengendara lain tak bisa melintas. Alhasil pengendara roda empat harus Ikhlas tak bisa melintas. Sedangkan untuk kendaraan roda dua yang mengarah ke Cikarang diarahkan melalui jalur alternatif ke belakang Gedung Juang Tambun yang tembus hingga Stasiun Tambun.
Aksi buruh dari berbagai aliansi itu menuju PT Suzuki Indomobil di Kelurahan Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan dan perusahaan sekitarnya untuk menyuarakan kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) 2024.
Salahsatu pengendara roda empat, Ilham (45) mengaku terjebak kemacetan tersebut sejak pukul 11.30 WIB. Selama satu jam ia menantikan pembukaan jalan untuk dapat melanjutkan perjalanannya menuju rumahnya di wilayah Bekasi Timur.
“Dari jam 11.30 WIB kejebak, saya mau pulang ke Bekasi Timur soalnya nanti malem mau mudik ke Indramayu. Kesal sih, tapi mau gimana lagi udah keburu ke tutup jalannya.
Untung mobil saya paling depan, saya rencana ini langsung belok kiri aja lewat Kalimalang,” ungkap Ilham saat ditemui di Jalan Diponegoro Kecamatan Tambun Selatan, Rabu (15/11).
Sementara itu, seorang kurir ekspedisi, Supri (30) terlihat sibuk memainkan telepon gengamnya. Supri yang mengendarai sepeda motor dengan dua kotak berisi paket barang di kedua sisi, pasrah terjebak dalam kemacetan tersebut.
“Nganter paket ke wilayah Jatimulya, saya gak tau kalau ada demo jadi kejebak deh. Ini saya videoin buat bukti kalau nanti ada yang komplain. Harusnya kalau demo ya demo aja gak usah nutup jalan sampe lama begini” ucap Supri.
Selain di wilayah Tambun Selatan, aksi serupa juga dilakukan oleh buruh di Jalan Raya Fatahillah Kecamatan Cikarang Barat. Para buruh tersebut melakukan long march untuk menuntut hak yang sama, yaitu kenaikan UMK 2024.
Puluhan buruh yang melakukan aksi jalan kaki itu menutup jalur arah Cikarang untuk melakukan sweeping ke perusahaan yang ada di Jalan Raya Fatahillah.
“Longmarch dari depan PT Fajar Paper muter ke warung bongkok terus ke Hitachi, balik lagi ke depan Fajar Paper,” ujar Iqbal, salahsatu buruh pabrik. (ris)











