RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pendakwah kondang asal Tarumajaya, Ustaz Nur Fadhillah atau yang akrab disapa Ustaz Tile, telah membentuk Barisan Pecinta dan Relawan Anies Baswedan (Baperan). Pembentukan relawan pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, ini diinisiasi langsung oleh dirinya untuk memenangkan pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 2.200.209 di Kabupaten Bekasi pada Pemilu 2024, relawan Baperan yang dinakhodai oleh dirinya ini menargetkan satu juta suara untuk pasangan Calon Presiden (Capres) Anies Rasyid Baswedan, dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin.
“Target untuk di Kabupaten Bekasi ini, dari DPT 2.200.209 pemilih. Kita satu juta untuk pemilih Pak Anies. Khusus perolehan suara dari Baperan,” ujar Ustaz Tile, kepada Radar Bekasi, belum lama ini.
BACA JUGA: Animo Publik Tinggi, PKB Jawa Barat Targetkan Pasangan AMIN Menang Besar
Target suara tersebut ini diklaim bakal tercapai, mengingat dirinya mengaku sudah membentuk kepengurusan Baperan mulai tingkat kecamatan sampai ranting, dan diklaim bakal solid. Tak hanya itu, dirinya juga menjalin tandem dengan partai-partai pengusung koalisi perubahaan, seperti Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Keputusan dirinya untuk menjatuhkan pilihan kepada Anies Rasyid Baswedan ini dilakukan, karena mengenal dekat sosok mantan Gubernur DKI itu.
“Mulai dari kepribadian, sifat, akhlak, apalagi kecerdasannya,” ujarnya.
Hal itu didapatkannya karena sering sharing dengan Anies Rasyid Baswedan semenjak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Mengingat sosok Anies diakuinya sering berkumpul bersama ulama, kiai-kiai, habaib, setiap bulannya. Baik di rumah dinas maupun di rumah pribadinya.
“Kita sering komunikasi, dialog, dan sharing. Makanya kita kenal, wawasan-wawasan dan ide-ide yang beliau sampaikan itu masuk akal dan memang logis untuk kita jadikan pemimpin. Karena track recordnya (rekam jejak) sudah terbukti di saat menjabat Gubernur DKI Jakarta,” katanya.
Keterlibatannya dalam politik ini pastinya ada resiko, terlebih profesinya sebagai pendakwah kondang. Namun demikian, Ustaz Tile mengatakan, risiko yang dihadapi tidak tinggi. Keputusannya menjatuhkan pilihan ke Anies ini merupakan sesuatu yang jelas. Menurutnya dalam politik itu ketika hitam, ya hitam. Ketika putih, ya putih. Sama dalam berdakwah, hitam-hitam, putih-putih.
“Jadi ada yang bilang udah ustaz, kyai, ngajar saja, ceramah, nggak usah politik-politik. Justru Islam itu agama universal, bukan hanya mengatur dalam ibadah. Justru dengan kita menjatuhkan pilihan, berarti kita jelas. Saya punya prinsip seperti itu,” tuturnya.
Dirinya berharap, suhu politik pada Pemilu 2024 jangan sampai memanas. Perbedaan yang terjadi harus disikapi secara dewasa.
“Sekarang masih anget-anget, insya Allah kita pengen jangan panas-panas. Wajar setiap perbedaan ini kita sikapi dengan dewasa, karena kalau nggak disikapi secara dewasa. Kapan mau berpolitik dewasanya. Beda pilihan itu biasa. Beda boleh, marahan jangan,” ungkapnya. (pra)