Berita Bekasi Nomor Satu

Harga Kedelai Naik, Ukuran Tempe Mengecil

PRODUKSI TEMPE : Pengrajin sedang memproduksi tempe di kawasan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Kenaikan harga kacang kedelai impor membuat para pengrajin tempe menjerit. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pengrajin tempe dan tahu di Gang Delima, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi mengeluhkan kondisi harga kacang kedelai mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan harga kacang kedelai tersebut membuat para pengrajin harus mensiasatinya dengan memperkecil ukuran.

Pengrajin tempe Budi mengatakan, kenaikan harga kacang kedelai terjadi sejak dua bulan terakhir.

Kenaikan yang dialami para pengrajin secara bertahap, dan saat ini kenaikan mencapai Rp2 ribu sampai Rp3 ribu perkilogramnya.

“Dari bulan Agustus, mulanya Rp10.500 terus naik Rp10.700 per kilo standarnya, Sekarang yang saya beli ini Rp12.700 per kilogram,” kata Budi, Senin (20/11).

Untuk menyiasati agar pedagang mendapatkan keuntungan, pihaknya tidak menaikan harga tempe di pasaran, melainkan dengan memperkecil ukurannya.

“Mengurangi isi, tadinya 5 ons jadi 4 ons setengah, Gak naik, pelanggan gak mau pasti kabur kalau dinaikan,” bebernya

Dirinya berharap, agar pemerintah bisa segera menurunkan harga kacang kedelai impor supaya para pengrajin tempe dan tahu bisa mendapatkan keuntungan.

Selain itu, pedagang tempe lainya Deni mengatakan, kenaikan kacang kedelai ini yang terparah dari harga sebelumnya.

“Itungannya ini terparah cuman pengrajin tempe mau demo lagi gak mungkin, paling kita siasatin perkecil ukuran cuman kalo tebal kita perkecil, panjangnya tetap dan yang gak penting gak bikin kaget masyarakat,” bebernya.

Deni berharap, pemerintah cepat mengambil sikap dengan menurunkan harga kacang kedelai impor, terlebih saat, kata dia, harga sembako juga ikutan naik.

“Dari pemerintah ada penurunan lah, ditambah lagi sembako makin naik juga kan, mengimbangi lah jangan terlalu tinggi juga,” pungkasnya. (rez)