RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bulan ini ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) mendapat imunisasi. Dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Margamulya pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Anak-anak dan orang tua diminta tidak perlu takut karena imunisasi ini memberikan kebaikan, berupa kekebalan tubuh dari serangan penyakit.
Diketahui, BIAS merupakan program pemerintah yang dilaksanakan setiap tahun, bertujuan membentengi anak dari serangan berbagai penyakit seperti Campak, Dipteria, dan Tetanus. Total ada 804 siswa menjadi sasaran BIAS kali ini, tersebar di tujuh Sekolah Dasar (SD) di Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
“Setelah imunisasi dasar lengkap pada saat anak-anak berusia Balita, kita lanjutkan dengan imunisasi di usia sekolah. Imunisasi ini diberikan supaya tubuh anak-anak lebih kuat menghadapi virus, supaya tingkat kesehatan anak-anak lebih meningkat,” kata Kepala UPTD Puskesmas Margamulya, Yuliartha Ika Putri.
Pemberian imunisasi ini penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dari serangan virus. Terlebih, anak usia sekolah ini selalu bergerak aktif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu.
“Makanya kita perlu melindunginya (anak-anak) lewat imunisasi,” ungkapnya.
Sepekan ini, petugas dari puskesmas berkeliling sekolah untuk melakukan imunisasi. Yuli meyakinkan bahwa imunisasi ini aman bagi anak-anak.
Lebih lanjut itu menjelaskan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti demam biasa terjadi akibat respon tubuh usai menerima imunisasi. Pihaknya telah menyiapkan tim KIPI untuk menangani gejala pasca imunisasi, orang tua bisa melaporkan kondisi anaknya ke Puskesmas jika terjadi kondisi tertentu.
“Tidak perlu khawatir yang seperti itu, kalau memang timbul efek samping itu bisa lapor ke Puskesmas, kita ada tim KIPI,” tambahnya.
Ratusan siswa diberi imunisasi Diphteria Tetanus (DT) dan Tetanus Diphteria (TD). Sekedar diketahui, imunisasi TD merupakan lanjutan dari imunisasi DT agar anak semakin kebal terhadap penyakit.
Meski beberapa kali menemukan orang tua siswa yang menolak anaknya divaksin, hal tersebut bisa diatasi dengan pemberian edukasi dan penyuluhan oleh petugas Puskesmas. (Sur/ADV)