Berita Bekasi Nomor Satu

IGI Kabupaten Bekasi: Guru Enggan Bergabung dengan Organisasi Profesi Baru  

ILUSTRASI: Sejumlah guru SMK Citra Mutiara Kabupaten Bekasi sedang mengikuti In House Training (IHT). ISTIMEWA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Banyaknya organisasi profesi tidak membuat guru tergiur untuk ikut serta. Beberapa guru lebih memilih untuk bergabung dengan organisasi yang telah ada sejak lama. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo.

“Saat ini banyak organisasi profesi baru, tapi jumlah anggotanya sangat minim atau tidak terlalu banyak,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (30/11).

Berdasarkan data Kemendikbudristek, terdapat 74 organisasi profesi di Indonesia. IGI merupakan salahsatu organisasi yang belum lama berdiri. Ia menjelaskan, IGI Kabupaten Bekasi memiliki 711 anggota. Menurutnya, melalui organisasi profesi guru bisa mendapatkan banyak manfaat.

“Dengan banyak mengikuti organisasi profesi sebenarnya bisa mendapatkan ilmu baru melalui sesi sharing, seminar, dan kegiatan lainnya, yang mungkin tidak didapatkan di organisasi profesi lainnya,” jelasnya.

Tapi kenyataannya, masih sedikit guru yang bersedia mengambil langkah tersebut karena sudah merasa nyaman dengan organisasi profesi lama dan enggan mencoba yang baru.

“Sudah nyaman dan enggan untuk mencoba hal baru, sebenarnya itu harus didorong agar guru memiliki banyak pengalaman baru,” tuturnya.

Terpisah, salah satu guru SDN Jatiasih IV Kota Bekasi, Surya mengakui tidak banyak mengikuti organisasi profesi.

“Gak banyak ikut organisasi profesi, hanya ada beberapa saja. Itu pun saya hanya aktif sebagai anggota,” ucapnya.

Organisasi yang diikuti ialah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) di bawah naungan Dinas Pendidikan.

“Hanya itu saja karena kebetulan saya juga lagi ikut program Guru Penggerak, karena alasannya juga tidak memiliki banyak waktu untuk bisa maksimal dalam mengikuti organisasi profesi tersebut,” pungkasnya. (dew)