RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kekerasan Gender Berbasis Online (KGBO) mulai merebak belakangan ini. Kasus ini menempatkan perempuan sebagai pihak yang dirugikan. Dalam kegiatan seminar literasi digital, kemarin, perempuan diajak lebih cakap di ruang digital.
Seminar literasi digital bagi perempuan dilaksanakan oleh Sharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenkominfo, berkolaborasi dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju. Pj Ketua TP PKK Kota Bekasi menghadiri seminar bertema ‘Yuk Lebih Cakap di Ruang Digital’ bersama dengan pengurus di Jakarta.
Menkominfo, Budie Arie Setiadi menyampaikan bahwa kegiatan kemarin merupakan bagian dari edukasi kepada masyarakat, khususnya kaum perempuan. Disamping itu, kegiatan ini juga berguna untuk menangkal kejahatan digital, seperti HOAX di media sosial.
Kekerasan gender juga mengintai perempuan seiring berkembangnya era digital, yakni KGBO. Salah satu penyebab utamanya adalah tersimpannya data pribadi di ruang digital.
Data pribadi tersebut dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu, sangat penting perempuan yang bijak dan melek literasi digital.
“Sangat mengapresiasi, sangat positif, bagian dari edukasi kepada masyarakat terkhusus kaum perempuan untuk menambah wawasan serta menangkal Hoax,” kata Budie.
Sementara itu Pj Ketua TP PKK Kota Bekasi, Yolla Kusuma Gani menilai bahwa perempuan yang melek digital diharapkan lebih cerdas saat beraktivitas di dunia maya. Mulai dari memilah, hingga membagikan informasi di media sosialnya masing-masing.
Yolla mengingatkan pentingnya menjaga data pribadi dan jejak digital untuk menekan peluang terjadinya KGBO.
“Perlu ada kesadaran untuk menjaga data pribadi dan rekam jejak digital, karena data pribadi ini adalah tubuh digital kita di dunia maya. Jika tidak dikelola dengan bijak akan berpotensi terhadap meningkatnya peluang terjadinya KGBO,” ungkapnya. (sur)











