RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemilu 2024 akan terasa berbeda bagi partai Golkar di Kota Bekasi. Tidak ada lagi figur kader partai yang duduk sebagai kepala daerah usai Eks Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tersandung kasus hukum. Kasus yang menimpa sosok sentral partai Golkar ini, dinilai akan berpengaruh pada perolehan suara dan kursi legislatif di Kota Bekasi.
Hasil Pemilu 2019 lalu memang cukup memuaskan bagi Partai Golkar di Kota Bekasi, perolehan suara dan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) masuk dalam jajaran empat teratas. Kali ini, pada Caleg dan Anggit partai harus berjuang keras.
Kasus hukum yang menimpa eks Wali Kota Bekasi yang akrab disapa bang Pepen ini, diyakini akan memberikan pengaruh. Partai berlambang beringin ini juga diprediksi akan sulit mendapatkan Coat Tail Effect dari pertarungan Pilpres lantaran tidak ada kader partai yang diusung sebagai Presiden maupun Wakil Presiden.
Pengamat Politik Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila menyebut bahwa efek Pilpres akan lebih mudah didapat oleh partai yang mengusung kadernya sebagai Capres atau Cawapres. Sementara partai pengusung, akan cenderung lebih sulit mendapatkan efek ‘ekor jas’ ini.
Dengan demikian, apa yang terjadi di daerah berpeluang besar memberikan pengaruh pada perolehan suara maupun kursi legislatif. Bahkan perolehan suara partai bisa menurun lantaran kasus hukum yang menimpa eks Wali Kota Bekasi.
“Bisa menurun, walaupun suara Prabowonya naik, di kota bisa turun karena dia tidak kena imbas efek ekor jas tadi,” ungkapnya.
Sementara itu Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah menyebut bahwa apa yang dialami oleh Rahmat Effendi bisa saja tidak berpengaruh pada perolehan suara dan kursi DPRD. Hal ini didukung oleh pengalaman yang terjadi di daerah lain, suara partai tetap bisa dipertahankan meskipun salah satu kadernya yang duduk sebagai kepala daerah tersangkut kasus hukum.
Atau dengan kata lain, tidak menjadi penyebab turunnya suara partai.”Tidak lagi disebut Pepen dan Golkar pun sudah berganti dengan figur-figur baru, tokoh-tokoh baru. Nyaris kesalahan-kesalahan masa lalu tidak akan terngiang, dan tidak akan menjadi sebab menurunnya suara partai,” ungkapnya.
Terlebih pada Pemilu yang dilaksanakan dengan sistem terbuka, pemilih akan cenderung melihat ketokohan para Caleg. Aspek ketokohan ini dinilai sangat penting dalam mendulang suara.”Kita semua menyadari bahwa dengan Pemilu yang terbuka seperti ini, ketokohan itu sangat penting,” tambahnya.
Untuk itu, ketokohan jadi sesuatu yang wajib dipertimbangkan oleh partai dalam merekrut Caleg. Ketokohan para caleg ini disebut akan berpengaruh besar pada elektabilitas dan perolehan suara.
Mengarungi Pemilu tanpa figur kader partai sebagai kepala daerah menjadi tantangan bagi partai Golkar untuk tetap menjaga, bahkan meningkatkan perolehan suara pada Pemilu 2024.
Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Uri Huryati menyampaikan bahwa seluruh kader partai masih bekerja keras, memperkuat lumbung-lumbung suara partai di Kota Bekasi. Pada Pemilu ini, ia menyebut DPD Partai Golkar Kota Bekasi menargetkan perolehan 12 kursi di DPRD kota Bekasi.
“Sekarang menjadi tantangan kita, Golkar dengan tidak memegang tampuk pemerintahan harus tetap maju, harus tetap lebih baik dari yang lalu, maka harus dikuatkan lagi,” ungkapnya.
Ia meyakini persoalan hukum yang beberapa waktu lalu menimpa Eks Wali Kota Bekasi tidak akan banyak mempengaruhi perolehan suara atau kursi di DPRD kota Bekasi. Keyakinan ini didasari oleh sederet prestasi yang telah dicapai oleh Rahmat Effendi selama menjabat sebagai Wali Kota Bekasi.
Beberapa program yang dinilai positif diharapkan masih membekas di hati masyarakat Kota Bekasi. Diantaranya adalah sederet kebijakan di bidang kesehatan, penuntasan permasalahan kemacetan, hingga upaya penanganan banjir yang telah dilakukan di Kota Bekasi.
“Terutama dari Kartu Sehat (KS)nya, beberapa program yang dilakukan. Dulu kan kita ada dua permasalahan di Kota Bekasi, kemacetan dan banjir. Sekarang kemacetan sudah cukup terurai dengan pembangunan Flyover, Underpass, pembangunan (ruas) jalan baru, itu terasa mengurai kemacetan,” tambahnya. (sur)