RADARBEKASI.ID, ISRAEL – Serangan tentara zionis Israel kian brutal. 2 jurnalis Kantor Berita Al Jazeera tewas digempur rudal Israel.
Israel dilaporkan telah melempar rudal ke dekat Al–Mawasi, wilayah yang seharusnya aman di arah barat daya.
Serangan tersebut tak hanya membuat warga sipil menjadi korbannya, bahkan tiga orang jurnalis dari kantor berita Al Jazeera kena sasaran rudal tersebut. Mereka adalah Hamzah Dahdouh (27), Mustafa (20) dan Hazem Rajab.
BACA JUGA: Pemimpin Hamas Desak Menlu AS Hentikan Agresi Israel di Jalur Gaza
Dilansir dari Al Jazeera pada Senin (8/1/2024), Hamzah Dahdouh adalah putra tertua dari Kepala Biro Al Jazeera di Gaza, Wael Dahdouh. Bersama Mustafa dan Hazem, ketiganya terkena serangan rudal Israel saat sedang berkendara di area tersebut.
Hamzah dan Mustafa meninggal dunia dalam serangan tersebut, sementara Hazem dilaporkan terluka sangat parah.
Diberitakan jika Israel memang sengaja membidik para jurnalis muda tersebut usai ketiganya melakukan wawancara warga sipil yang kehilangan tempat tinggal karena pengeboman sebelumnya.
BACA JUGA: Houthi Ancam Bakal Terus Lancarkan Serangan ke Laut Merah hingga Israel Stop Agresi ke Palestina
Wael yang kehilangan putra tertuanya, tampak pasrah namun tetap tenang. Menurutnya, pada akhirnya, ia juga menjadi salah satu orang yang mengucapkan selamat tinggal untuk keluarganya yang meninggal atas serangan ini.
“Hamzah adalah segalanya bagiku, anak tertua, dia adalah jiwa jiwaku… ini adalah air mata perpisahan dan kehilangan, air mata kemanusiaan,” kata Wael.
Meski begitu, Wael tak lantas kehilangan semangatnya. Ia berjanji untuk tetap berjuang untuk Gaza sebagai seorang jurnalis dan memberitakan fakta ke hadapan dunia.
BACA JUGA: PM Israel Rencana Tawarkan Rakyat Palestina Pindah ke Negara Ini
Sebelum ini, Wael dan keluarganya, termasuk Hamzah, sudah mendapatkan serangan yang menyasar kediaman mereka. Akibatnya, ibu Hamzah, Amna, saudara laki-lakinya, Mahmoud (15), saudara perempuannya, Sham (7), dan
keponakannya, Adam (1), tewas seketika.
Sementara saat ini, keluarga yang tersisa tinggal di kamp pengungsian Nuseirat. Namun itu tak membuat Hamzah, sebelumnya, berkecil hati atas perjuangannya. Hamzah dan ayahnya, sama-sama berkomitmen untuk berjuang.
Sayangnya, Hamzah justru menjadi target selanjutnya. Kantor berita Al Jazeera mengutuk keras serangan yang menewaskan jurnalisnya untuk yang kesekian kalinya.
BACA JUGA: Presiden Palestina Ungkap Serangan Israel Targetkan Umat Islam dan Kristen
“Pembunuhan Mustafa dan Hamzah … ketika mereka sedang dalam perjalanan untuk melaksanakan tugas mereka di Jalur Gaza, menegaskan kembali perlunya mengambil tindakan hukum yang diperlukan segera terhadap pasukan pendudukan untuk melakukan hal tersebut. memastikan tidak ada impunitas,” demikian keterangan Al Jazeera. (jpc)