Berita Bekasi Nomor Satu

Pertaruhan Elit Partai di Dapil III

ilustrasi: Warga menunjukkan surat suara saat sosialisasi dan simulasi Pemilu 2024 di Cikarang Timur Kabupaten Bekasi,. TIM RELAWAN/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Arena pertarungan Daerah Pemilihan (Dapil) III Kabupaten Bekasi menjadi pertaruhan politik para elit partai dalam merebutkan kursi legislatif. Dapil yang hanya mencakup Kecamatan Tambun Selatan ini memiliki alokasi delapan kursi, langkah para elit partai tampaknya tak akan mudah untuk merebut kursi legislatif pada Pemilu 2024. Hal itu mengingat, mereka harus beradu kuat dengan Calon Legislatif (Caleg) lainnya, yang sudah memiliki basis massa di wilayahnya.

Diketahui, para elit partai yang bertarung di Dapil III sebagai pendatang baru diantaranya, Sekretaris DPC PKB, Ahmad Faisal, Sekretaris DPD NasDem, Endang Suherman; Ketua DPD Partai Gelora Indonesia, Nur Cholis, Bendahara DPD PAN, Aboy Maulana Arief, Sekretaris DPC PPP, Nunung. Sementara elit partai yang notabennya sebagai Caleg incumbent yakni Sekretaris DPC Gerindra, Helmi, Ketua DPC PDIP, Soleman, dan Sekretaris DPD PAN, Jamil.

Sedangkan Caleg incumbent lainnya di Dapil III seperti, Marico (Golkar), Ahmad Zambroni (Gerindra), M. Nurhadi (PKS), Zaenal Arifin (Demokrat). Kemudian pendatang baru lainnya dimungkinkan akan merepotkan, seperti Mantan Kepala Desa Sumberjaya, Matam (Demokrat), Mantan Kepala Desa Lambang Sari, Yaceu Herliyanti (Golkar), serta beberapa nama-nama lainnya.

Menurut pandangan Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah, kondisi politik di arena pertarungan Dapil III sudah berbeda dengan sebelumnya. Pada Pemilu 2019 lalu, Dapil III berhasil dimenangkan oleh PKS dengan dua kursi. Walaupun raihan kursi sama dengan Gerindra, tapi perolehan suaranya lebih besar PKS. Pencapaian PKS dan Gerindra di Dapil III mendapat ancaman dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

BACA JUGA: Peluang Besar Caleg Baru

Kenapa demikian, Roy mengatakan, karena Caleg dari PKB dan PPP mempunyai peluang besar untuk meraih kursi di Dapil III. Nama seperti Ahmad Faisal (Sekretaris DPC PKB) dan Nunung (Sekretaris DPC PPP), menjadi ancaman besar untuk Caleg incumbent. Namun dengan catatan, kedua nama itu harus meraih suara pribadi diatas tujuh ribu. Misalkan raihan suaranya dibawah itu, maka bisa dipastikan kursi ketujuh dan kedelapan kembali direbut oleh PKS dan Gerindra di kursi kedua. Misalkan PKB dan PPP mampu meraih suara pribadi minimal tujuh ribu. Dapat dipastikan kursi kedua PKS atau Gerindra akan hilang di Dapil III.

“Jadi PKB dan PPP ini kemungkinan akan meraih kursi ketujuh atau delapan. Maka kursi kedua PKS atau Gerindra kemungkinan akan hilang di Dapil III. Tapi Caleg dari PKB dan PPP ini harus mampu meraih suara pribadi minimal tujuh ribu,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (08/01/2024).

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Bekasi, Endang Suherman optimis partainya mampu merebut kursi di Tambun Selatan. Sebagai Caleg di arena pertarungan Dapil III, Endang menilai, untuk mendapatkan kursi sebenarnya yang harus dilakukan sederhana. Saat ini yang dibutuhkan masyarakat sekarang itu didatangi (butuh ditemui). Karena mereka (warga) belajar dari pengalaman, Caleg yang tidak turun ketika terpilih tidak dikenal masyarakat.

“Jadi setidaknya yang dilakukan sekarang adalah, bagaimana masyarakat mengenal dulu kita, dan ketika terpilih mereka ingat wilayah mana saja yang sudah didatangi, dan ketika terpilih wajib balik lagi untuk memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat di daerah pemilihan,” tuturnya.

Sebagai pendatang baru, Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kabupaten Bekasi, Nur Cholis, merasa tak khawatir dengan kondisi politik di arena pertarungannya. Dengan mengendarai partai baru, Cholis menilai, sekarang semua sama-sama punya peluang. Terlebih dari pengakuan masyarakat ketika dirinya turun, bahwa banyak yang sudah cukup jengah dengan kondisi politik saat ini. Mungkin berdasarkan pengalaman sebelumnya, hanya banyak janji saja.

“Dalam posisi saat ini sama-sama punya peluang, bedanya mereka sudah punya mesin partai yang rapi. Sebagai partai baru saya harus tetap percaya diri. Paling yang jadi basis kita PKS, tetap saja kita bersinggungannya dengan PKS. Karena nggak mungkin Partai Gelora merebut suara Partai Gerindra,” ucapnya.

“Banyak masyarakat yang sudah kecewa, tapi kita coba berikan pengertian, bahwa ini partai baru, punya harapan baru. Kita ini belum punya history, mungkin dalam benak mereka (masyarakat) Partai Gelora ini belum punya masalah di masyarakat. Dibandingkan partai yang sudah ada sebelumnya,” sambungnya.

Sebagai Caleg incumbent, Helmi menegaskan, partainya akan mempertahankan pencapaian pada Pemilu 2019 lalu. Dimana, partainya mampu meraih dua kursi di Dapil III. Dirinya tak khawatir dengan kemunculan partai baru di Pemilu 2024, sebab dirinya merawat masa (basis dukungan) dan menampung semua aspirasi. Oleh karena itu tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Selama dekat dengan masyarakat, apa yang perlu dikhawatirkan.

“Kita juga punya masa, kita juga ngerawat masa, kita juga menjaring semua aspirasi-aspirasi yang ada, dan ikut merealisasikan aspirasi-aspirasi yang sudah ditampung, apa yang perlu dikhawatirkan. Jalan saja terus, tinggal masyarakat nanti yang menilai. Saya optimis di Dapil III, insya Allah akan bertahan dua kursi, maksimal tiga kursi,” jelasnya. (Pra)