Berita Bekasi Nomor Satu

Pamor Artis Tak Menjamin

Hasil Simulasi Pemilu 2024 Radar Bekasi di Dapil IV

Illustrasi : Warga mengamati surat suara saat sosialisasi dan simulasi Pemilu 2024 di Pasar Rawalumbu Kota Bekasi, Selasa (12/12). RAIZA SEPTIANTO

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Nama besar dan ketenaran seorang artis, ternyata tak menjadi jaminan dipilih warga untuk menjadi wakil rakyat. Buktinya, dua nama Calon Anggota Legislatif (Caleg) di Daerah Pemilihan (Dapil) IV Kota Bekasi yang berasal dari kalangan selebritis, tidak muncul dalam hasil simulasi dan sosialisasi Pemilu 2024 oleh Radar Bekasi beberapa waktu lalu.

Tersisa 34 hari lagi sebelum pemungutan suara, masyarakat akan memutuskan pilihannya di bilik suara. Sebanyak 145 Caleg bertarung memperebutkan sembilan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi di Dapil IV.

Ratusan nama calon wakil rakyat tersebut didalamnya terdapat sembilan Caleg Incumbent, dan dua pedangdut. Sembilan nama Incumbent tersebut adalah Anim Imamuddin, Heri Purnomo dan Agus dari PDI Perjuangan, Edi dari partai Golkar, Daradjat Kardono dan Latu Har Hary dari PKS, Aminah dari PAN, Sodikin dari partai Demokrat, serta Supandi dari partai Gerindra.

Sementara dua artis yang ikut bertarung di Dapil IV adalah Dewi Sanca dari partai Golkar, dan Juwita Bahar atau Juwita Thofany dari partai Perindo.

Partai Perindo pada Pemilu 2024 ini bertabur bintang, empat artis masuk dalam daftar nama Caleg yang didaftarkan ke KPU Kota Bekasi Mei 2023 lalu. Partai besutan Harry Tanoesoedibjo ini yakin bisa pecah telur, mendapatkan satu kursi DPRD di tiap Dapil.

Ketua DPD Partai Perindo Kota Bekasi, Andrie Ariansyah menyampaikan bahwa pihaknya tengah berjuang untuk merebut dan kursi DPRD di tiap Dapil.”Target kita satu Dapil satu dewan, tetap kita komitmen dengan itu,” katanya.

Dalam peraturan KPU nomor 15 tahun 2023, peserta Pemilu dapat melaksanakan kampanye rapat umum atau kampanye akbar sesuai jadwal, yakni pada 21 Januari sampai 10 Februari 2024. Andrie menyebut pihaknya tengah menyesuaikan program dan ketentuan kampanye.

BACA JUGA: Peluang Besar Caleg Baru

“Caleg-caleg semua aktif, hanya saat ini sedang menyatukan program biar nggak berantakan,” tambahnya.

Semua Caleg termasuk dua nama artis tersebut memang tidak bisa bisa dianggap remeh, sekalipun oleh Caleg Incumbent. Salah satu Caleg Dapil IV dari PDI Perjuangan, Heri Purnomo menilai bahwa semua Caleg memiliki peluang yang sama.

Meskipun berstatus Incumbent, dirinya tidak ingin menganggap remeh 144 nama yang saat ini bertarung di Dapil IV pada Pemilu 2024.”Seperti pertandingan sepak bola. Selama dia 2×45 menit, selama peluit akhir belum ditiup, semua kemungkinan bisa terjadi,” ungkapnya.

Modal sosial berupa kedekatan dengan masyarakat membuatnya yakin dan siap untuk berkompetisi dengan ratusan Caleg yang lain. Modal berikutnya adalah kinerja selama menjadi wakil rakyat ditengah-tengah masyarakat sejak tahun 2019 lalu.

Dalam meraup suara pemilih pada Pemilu 2024 ini, ia meyakinkan bahwa dirinya tidak melakukan politik uang, baik dalam bentuk uang tunai maupun sembako.

“Selama kita bekerja untuk masyarakat dan riil yang kita kerjakan, tanpa embel-embel amplop dan tidak sembako-sembakoan, ya kita optimis,” tegasnya.

Banyak pihak meyakini masyarakat akan memilih calon wakilnya dengan cermat. Sehingga status Incumbent dan publik figur tidak serta merta bisa menjadi jaminan menjadi pilihan dan terpilih pada hari pemungutan suara nanti.

Pengamat Politik Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Ainur Rofiq menilai bahwa pada umumnya popularitas seseorang bisa dimanfaatkan untuk mendulang suara, tidak terkecuali artis. Sekalipun bukan kader partai, nama-nama yang telah memiliki popularitas ini oleh partai diharapkan dapat mendongkrak perolehan suara dan mendapat kursi di lembaga legislatif.”Tapi menurut saya masyarakat sudah cerdas. Mereka bisa menilai,” ungkapnya.

Begitu juga dengan Incumbent, kemampuan dalam mensosialisasikan program dan kegiatannya akan berperan besar dalam masyarakat saat menentukan pilihan.

Berikutnya adalah rekam jejak, ini berlaku bagi siapapun, termasuk Incumbent dan Caleg berlatar belakang artis yang relatif mudah untuk diketahui oleh masyarakat. “Tentu saja rekam jejak menjadi pertimbangan juga,” tambahnya.

Sebelumnya, Ainur Rofiq juga sempat menyampaikan bahwa sistem pemilu proporsional terbuka sangat mungkin menghadirkan kejutan. Dengan sistem proporsional terbuka, masyarakat secara langsung akan memilih satu nama yang akan wakil mereka di DPRD Kabupaten atau Kota hingga DPR RI.

Sementara itu, pertarungan Caleg di Daerah Pemilihan (Dapil) IV Kabupaten Bekasi tak terlalu sengit. Dapil yang meliputi Kecamatan Tambun Utara, Tambelang, Sukawangi, dan Sukatani ini hanya diisi lima petahana.

Kendati demikian, Caleg pendatang tetap mewaspadai pergerakan para incumbent yang kembali bertarung di Dapil IV. Hanya saja, kondisi masyarakat di wilayah Dapil IV sudah semakin cerdas karena melihat pengalaman-pengalaman yang lalu, dengan bahasa uang cendol, tetapi secara umum apa yang diharapkan masyarakat tidak disalurkan, ketika sudah terpilih.

BACA JUGA: Pertaruhan Elit Partai di Dapil III

“Saya optimis masyarakat semakin cerdas. Jadi harus benar-benar menjatuhkan pilihan kepada orang yang tepat, ini yang saya harapkan. Bukan karena uang cendol di malam H,” ungkap Caleg dari Partai Gerindra, Darissalam, kepada Radar Bekasi.

Sementara itu, Caleg Partai NasDem, Dede Iswandi melihat, semua punya kesempatan yang sama untuk mengambil kursi di Dapil IV. Dengan kondisi politik yang tak begitu keras, tentu ini menjadi penyemangat semua Caleg dari masing-masing partai untuk berkompetisi secara baik, jujur, dan adil. “Rata-rata Caleg disini (Dapil IV) itu kalau kata BBM mah Pertalite semua, nggak ada yang Pertamax Turbo,” katanya.

Berbekal pengalaman sebagai wakil rakyat di Kabupaten Bekasi pada periode 2014-2019, Dede optimis bisa merebut minimal satu kursi di Dapil IV. “Mudah-mudahan itu menjadi track record kita buat kedepan bisa membangun wilayah utara,” katanya.

Sebagai Caleg incumbent, Ketua DPD Perindo Kabupaten Bekasi, Budiono menganggap semua lawannya itu kuat. Dirinya sangat memperhitungkan semua Caleg yang ada di Dapil IV, baik pendatang baru maupun petahana. “Mau incumbent atau Caleg baru semua sama. Kalau kita tidak bisa meraih simpati masyarakat, nggak bisa menyakinkan masyarakat. Kita mau eksekusi dari mana. Jadi semua kita perhitungkan,” tuturnya

“Di Sisa waktu ini harus turun ke lapangan. Pada intinya hasil Pemilu 2024, pencapaian Perindo harus melebihi Pemilu 2019 lalu. Target kita minimal satu fraksi,” sambungnya. (sur/pra)