RADARBEKASI.ID, BEKASI -Belum semua wilayah kelurahan di Kota Bekasi memiliki keberadaan SMP negeri. DPRD memberikan waktu hingga 2026 kepada Pemkot Bekasi untuk merealisasikannya.
Hingga 2023, Kota Bekasi telah memiliki 315 Sekolah Dasar (SD) Negeri, dan 62 SMP Negeri. Belum meratanya SMP Negeri di Kota Bekasi kerap menjadi polemik setiap kali masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Heri Purnomo menyampaikan bahwa target pembangunan SMP Negeri di seluruh kelurahan sampai 2026 ini merupakan target realistis. Hanya saja, pemerintah perlu memperhatikan beberapa aspek mulai dari mempersiapkan lahan dan bangunan, serta skala prioritas di setiap wilayah kecamatan.
“Harus ada skala prioritas dong. Kan mereka punya data nih dinas pendidikan, ada 12 kecamatan dan 56 kelurahan, mana sih kecamatan yang SMP-nya kurang, nah dilihat dari situ,” ungkapnya.
Seperti di wilayah Kecamatan Pondok Melati kata dia, hanya ada dua SMP Negeri, satu diantaranya adalah Unit Sekolah Baru (USB) yang belum memiliki bangunan sekolah sendiri. Dua SMP Negeri ini jauh dari kata cukup untuk memfasilitasi siswa di empat kelurahan.
Pembangunan gedung USB SMP Negeri di Kecamatan Pondok Melati disebutenjsdi kebutuhan penting di sisi infrastruktur pendidikan. Bahkan, ia menyebut Pemkot Bekasi harus menghapus pandangan kota sentris lantaran jumlah SMP Negeri relatif banyak di sekitar pusat kota.
Selain Pondok Melati, ada wilayah kecamatan lain yang keberadaan SMP Negeri nya belum merata di seluruh kelurahan, ia meminta Pemkot Bekasi untuk memperhatikan hal ini.
“Maksud saya harus ada keadilan dari pemerintah kota Bekasi, jangan kota sentris, di pinggirannya harus dilihat dong,” tambahnya.
BACA JUGA: Disdik Kota Bekasi Ingatkan Sekolah untuk Tidak Potong Dana KIP Siswa
Sebanyak 62 SMP Negeri di Kota Bekasi sedianya sudah lebih banyak dibandingkan jumlah kelurahan. Hanya saja, sebaran SMP Negeri di Kota Bekasi belum merata. Bahkan di satu wilayah, keberadaan SMP Negeri satu dengan yang lainnya berdekatan.
Seperti di wilayah Kecamatan Bekasi Timur, ada 3 SMP Negeri berdiri dan jaraknya berdekatan, berada di wilayah Kelurahan Bekasi Jaya.
Sekertaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Warsim Suryana menyampaikan bahwa ada beberapa USB SMP Negeri yang saat ini berdiri. Masing-masinh tersebar di empat wilayah kecamatan, yakni SMPN 57 di Kecamatan Pondok Melati, SMP Negeri 61 di Kecamatan Mustikajaya, SMP Negeri 59 di Kecamatan Bantargebang, dan SMP Negeri 57 di Kecamatan Bekasi Timur.
“Sudah ada USB nya, hanya masih ada yang numpang (bangunan sekolah), menginduk, ada yang masih menempati bangunan SD,” ungkapnya.
Untuk mencapai target di tahun 2026 nanti, pihaknya tengah merencanakan pembangunan gedung sekolah. Mulai dari penentuan lokasi hingga penyediaan lahan.
Informasi yang diterima oleh Disdik kota Bekasi, tahun ini akan dilaksanakan pembangunan gedung bagi salah satu USB SMP Negeri yang sudah berdiri.
“Insya Allah menurut informasi Disperkimtan itu di SMPN 59, di Kelurahan Bantargebang mau ada pembangunan,” tambahnya.
Dalam Kick Off Meeting Rapat Perencanaan Pembangunan Daerah (RPPD) tahun 2025 beberapa waktu lalu Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad meminta kepada jajarannya untuk fokus pada 10 aspek prioritas pembangunan. Aspek prioritas tersebut yakni kesehatan, stunting, layanan publik, kemiskinan ekstrim, inflasi, BUMD, penyerapan anggaran, perizinan, kegiatan unggulan, dan pengangguran. (sur)