Berita Bekasi Nomor Satu

Target Minimal Enam Ton Per Hektar

ILUSTRASI: Foto udara area persawahan di Cibitung Kabupaten Bekasi, belum lama ini. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI -Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi mendorong petani untuk mencapai produksi padi minimal enam ton per hektar melalui pola indeks pertanaman (IP) 400 atau tanam dan panen empat kali setahun.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Nayu Kulsum, mengatakan bahwa inisiatif tersebut dengan menggerakkan petani untuk menanam ketika terdapat air agar tidak berat menggunakan padi jenis palawija.

“Dalam satu tahun itu bisa diintensifkan, minimal produksinya satu hektar enam ton. Sebenarnya ada yang lebih dari tujuh ton, tapi kita target minimal enam ton, karena masih ada yang lima ton per hektar,” ujarnya, Selasa (16/1).

Tentu, pencapaian target peningkatan produksi padi ini memerlukan dukungan sarana dan prasarana yang mencakup bantuan benih, ketersediaan alsin, dan jaringan irigasi. Penting juga untuk memperhatikan kewenangan irigasi persier, serta rehabilitasi jitut jides. Bantuan benih dapat bersumber dari APBD atau pihak pusat.

BACA JUGA: Komisi II Dorong Pemda Perhatikan Kebutuhan Petani

“Target kita peningkatan produksi pertanian, baik produksi ketahanan pangan, sporti, dan peternakan. Kemudian alsin ada traktor untuk mempercepat pengelolaan tanah. Kemudian mengurangi hasil dengan menggunakan komben harpes. Minimal dengan sintok (mesin perontok),” tuturnya.

Menurut Nayu, tahun ini pihaknya menargetkan peningkatan hasil produksi padi. Pada 2023, hasil produksi padi di Kabupaten Bekasi mengalami penurunan karena fenomena El-Nino yang menyebabkan kesulitan air di lahan pertanian.

“Kemarin (2023,Red) itu El-Nino, produksi menurun satu persen kalau hitungan BPS, karena kekurangan air,” pungkasnya. (pra)