RADARBEKASI, BEKASI – Peristiwa dihentikannya iklan videotron calon Presiden nomor urut 1, di pusat Kota Bekasi, tanpa adanya penjelasan mendetail mendapat reaksi Direktur Pilpres Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPW PKB Jawa Barat, Muhamad Rochadi.
Meski itu terjadi pada 15 Januari 2024, namun pria yang akrab disapa Adi ini mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi, sehingga iklan videotron sumbangsih pendukung Amin tersebut harus diturunkan.
“Ini masyarakat iuran, masa sudah susah payah kok diturunkan (takedown). Ada apa ?,” ujar Adi kepada Radar Bekasi, Rabu (17/1/2024).
Dijelaskan Adi, pemasangan videotron pasangan Amin di beberapa wilayah meski ukurannya besar masih dalam kondisi aman. Adi yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi menuding, secara tidak langsung kejadian itu bentuk ketakutan para pesaing atau lawan politik.
“Sewa videotron itu nggak ada yang satu hari. Adanya satu bulan, tiga bulan, enam bulan, sampai satu tahun. Jadi secara tidak langsung, ini sebagai bentuk ketakutan,” ucapnya.
“Se Jawa Barat pemasangan videotron kemudian di take down baru di Kota Bekasi saja. Tapi kalau baliho banyak yang diturunkan di tempat lain juga,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua TKD Koalisi Perubahan Kabupaten Bekasi, Uryan Riana menambahkan, menghadapkan persoalan seperti itu, dirinya meminta agar persaingan ini bisa berjalan secara elegan dan dewasa dalam berpolitik.
“Kalau videotron itu kan memang buat iklan, siapapun boleh beriklan disitu, yang sesuai dengan norma-norma. Silahkan dia bikin iklan lagi, jangan pakai takedown. Berarti memang dia sudah kalah sebelum bertanding. Harusnya nggak seperti itu, sangat disayangkan. Berarti dia berpolitik kurang dewasa kalau begitu,” pungkasnya.
BACA JUGA: Videotron Anies Disetop di Bekasi, Pemkot Bekasi Buka Suara Bilang Begini
Diketahui, penyelenggara project videotron dukungan untuk calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan, di Bekasi dan Jakarta itu digagas Aniesbubble dan Olppaemi Project. Terkait, insiden videotron Anies Rasyid Baswedan, peristiwa ini mulai dibahas oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi, penelusuran akan segera dilakukan.
Informasi terjadinya penurunan atau takedown iklan videotron calon presiden (Capres) nomor urut satu mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Sampai kemarin, belum ada laporan yang masuk ke Bawaslu Kota Bekasi.
“Belum (ada laporan), nah kalau belum ada laporan, ini kita mau jadikan agenda pleno juga,” kata Kordiv Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Kota Bekasi, Muhammad Sodikin , Rabu (17/1/2024).
Bawaslu Kota Bekasi rencananya mulai bergerak guna menelusuri informasi tersebut hari ini, Kamis (18/1). “(Kabar) itu menjadi informasi awal, dan kita besok sudah mulai melakukan penelusuran,” tambahnya.
Kejadian serupa diketahui terjadi di Jakarta dan Kota Bekasi. Kemarin, Bawaslu RI memerintahkan Bawaslu DKI dan Kota Bekasi menelusuri kebenaran informasi yang beredar. Peristiwa ini sebelumnya juga sempat disesalkan oleh Ketua DPD Nasdem Kota Bekasi, Aji Ali Sabana. Ia menilai peristiwa ini mencoreng proses demokrasi jika dilatarbelakangi oleh alasan tertentu, seperti adanya tekanan kepada pihak ketiga.
Ia menyebut insiden penurunan Videotron Anies akan dikaji oleh Timnas untuk mendapatkan kesimpulan apa yang terjadi dibalik peristiwa tersebut.”Tentu langkah hukum itu akan kita lakukan, makanya kita melakukan kajian dulu oleh Timnas,” ungkapnya. Aji meminta kepada kader partai hingga relawan di Bekasi untuk tidak terpancing atas insiden ini. (pra/sur)