RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perebutan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi pada pemilihan legislatif (Pileg) Pemilu 2024 dinilai bakal berlangsung sengit. Terlebih bagi Caleg petahana yang bersaing langsung dengan pendatang baru. Mengingat, Caleg pendatang baru juga tak bisa dipandang sebelah mata, melihat pengalaman dan latar belakangnya sebelum mencalonkan diri dan bertarung di pemilihan legislatif.
Diketahui, dari 50 anggota DPRD Kabupaten Bekasi yang terpilih pada Pileg 2019 lalu, tidak semuanya bertarung kembali. Tercatat hanya ada 43 incumbent atau petahana yang kembali bertarung di Pileg 2024. Sementara tujuh diantaranya memilih naik jenjang ke provinsi dan ada juga yang rehat dari arena politik.
Berdasarkan hasil simulasi Pemilu Radar Bekasi yang berlangsung di pertengahan Desember 2023 lalu, dari 43 petahana yang kembali maju, terdapat 26 nama yang masuk 15 besar peraih suara terbanyak dari masing-masing Daerah Pemilihan (Dapil).
Efek elektoral bagi partai pengusung di Pemilihan Presiden dinilai juga bakal berdampak pada perolehan suara partai dan penentu kursi legislatif di daerah termasuk Kabupaten Bekasi.
Diketahui dari hasil simulasi Radar Bekasi, PKB memunculkan 12 Caleg peraih suara terbanyak dan NasDem 8 Caleg. Selain PKB dan NasDem masih ada partai politik lainnya yang bakal mendapatkan efek elektoral dari Pemilihan Presiden (Pilpres), diantaranya Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gerindra, dan PDI Perjuangan. Raihan Caleg yang masuk 15 besar pun meningkat, seperti PKS 12 dan PDI Perjuangan 13. Sementara Gerindra tetap digdaya di posisi atas dengan 15.
“Kalau saya memprediksi, raihan kursi besar itu yang memang kenceng sebagai pengusung dan pendukung. Gerindra, PKS, PKB, NasDem, dan PDI Perjuangan, ini masih bertahan. Kemampuan bertahan mereka itu, lagi-lagi karena ada efek dari Pilpresnya,” ujar Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah, kepada Radar Bekasi, Minggu (21/01).
Roy menjelaskan, untuk Pilpres pasangan Anies dan Muhaimin (Amin) ini cukup kuat di Kabupaten Bekasi. Secara otomatis akan menjadi efek untuk PKB, NasDem, dan PKS, ketiganya ada peningkatan elektoral. Sedangkan untuk pasangan 02, Prabowo-Gibran, dari sekian banyak partai koalisi yang akan mendapatkan dampak elektoral dari Pilpres itu kemungkinan hanya Partai Gerindra.
Sedangkan untuk PDI Perjuangan, walaupun tidak terlalu kuat raihan suara pasangan 03, Ganjar-Mahfud di Kabupaten Bekasi, tetapi dasar pemilih struktural PDI Perjuangan di Kabupaten Bekasi cukup kuat. Sehingga masih mampu bertahan diklasemen atas dalam perebutan kursi legislatif di 2024. Sedangkan partai-partai besar lainnya berada diklasemen (posisi) tengah, karena tidak mendapat efek elektoral dari Pilpres.
“Kalau yang lain, partai -partai pengusung seperti Demokrat, PAN, Golkar, biasa-biasa saja. Bahkan rugi jadi pengusung itu, karena nggak ada efek dari Pilpres,” jelasnya.
Perihal keberadaan Caleg incumbent di 15 besar dari hasil simulasi Pemilu Radar Bekasi, tersisa 26, Roy menilai jumlah itu rasional. Kenapa, karena pada Pileg 2024 muncul tokoh-tokoh yang cukup potensial untuk merebut kursi-kursi incumbent di beberapa Dapil di Kabupaten Bekasi.
“Jadi tergeser karena itu, kemungkinan muncul wajah-wajah baru di Kabupaten Bekasi, hampir 50 persen, 50 persen,”ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Muhamad Rochadi menuturkan, hasil simulasi dengan pencapaian 12 Caleg yang masuk 15 besar disyukuri dan menjadi motivasi menuju 14 Februari 2024. Adi sapaan akrabnya mengintrusikan seluruh Caleg di internal partainya lebih meningkatkan eskalasi dan cara kerja karena semua harus bergerak.
“Yang kerja nggak cuma kita (PKB), partai lain juga bekerja. Tinggal bagaimana menahan ini sampai titik darah penghabisan. Makanya tambah harus kita tingkatkan lagi, ibaratnya bagaimana caranya ini terwujud. Jangan sampai menyurutkan atau mengendorkan kerja kita,” ungkapnya.
BACA JUGA: Iklan Videotron Anies Diusik, PKB Meradang
Hal senada disampaikan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bekasi, Romli HM. Dirinya akan terus menggenjot kerja-kerja Caleg maupun kader, agar raihan delapan Caleg yang masuk 15 besar hasil simulasi Pemilu Radar Bekasi merupakan pencapaian yang luar biasa. Oleh karena itu kata Romli, semua harus bekerja keras agar apa yang sudah ditorehkan partainya bisa terwujud pada 14 Februari 2024.
“Paling tidak kita harus bekerja lebih keras lagi, terutama untuk Caleg di Dapilnya masing-masing. Mungkin delapan kursi itu sesuatu yang luar biasa buat saya. Makanya harus diwujudkan,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, Romli yang juga maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Dapil Jabar IX Kabupaten Bekasi, bakal mengadakan evaluasi disisa waktu yang ada. “Insya Allah saya juga akan mengadakan evaluasi, terutama persiapan kita, khususnya bagi saksi-saksi yang ada di TPS-TPS, harus siap semua sebelum pelaksanaan Pemilu. Kedua evaluasi kepada para Caleg yang memang belum maksimal. Itu akan saya evaluasi semua,” tukasnya.
Sebagai partai pemenang di Pileg 2019 lalu, digdaya Gerindra di Kabupaten Bekasi nampaknya masih cukup kuat dengan mengantarkan 15 Calegnya masuk 15 besar hasil simulasi Pemilu Radar Bekasi. Menyikapi itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi, Aria Dwi Nugraha menegaskan, bahwa tugasnya di Pemilu 2024 mempertahankan kemenangan. Menurutnya, tugas mempertahankan itu lebih sulit, daripada merebut kemenangan.
“Tugas kami hari ini mempertahankan kemenangan, yang jauh lebih sulit daripada merebut kemenangan di Pemilu 2019. Dengan adanya hasil simulasi Radar Bekasi ini, sejujurnya kami sangat bersyukur. Artinya masyarakat Kabupaten Bekasi masih memberikan kepercayaan kepada kami (Partai Gerindra),” ucapnya.
Tentu kata Aria, hasil ini harus dipertahankan sampai tanggal 14 Februari 2024. Di sisa waktu ini, seluruh infrastruktur yang di punya akan dikerahkan, mulai dari saksi, relawan, sayap partai, dan Caleg .Aria yang juga mengemban jabatan sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi ini, akan terus menjalankan sisa-sisa program, dengan memfokuskan di wilayah Tempat Pemungutan Suara (TPS). (pra)