Berita Bekasi Nomor Satu

Disdik Jabar Luncurkan Logo dan Tagline Baru

Dorong Transformasi Pendidikan

FOTO BERSAMA: Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Wahyu Mijaya, foto bersama dengan sejumlah Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Jabar, dan para Kepala Sekolah SMA dan SMK Kota dan Kabupaten Bekasi, usai mengikuti rangkaian launching logo dan MoU dengan dunia industrI, di Kota Bekasi. DEW/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar), melakukan transformasi untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan dengan meluncurkan logo, tagline, seragam serta jingle baru.
Peluncuran ini dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Wahyu Mijaya (Kadisdik) Jabar, Wahyu Mijaya, beserta seluruh Kepala Bidang Disdik Jabar secara simbolis.

Menurutnya, saat ini bukan bicara tentang logo dan tagline, akan tetapi lebih kepada mutu dan transformasi pendidikan yang meliputi akses tata kelola pendidikan, serta bagaimana menanggapi paradigma yang berkembang saat ini.

“Perubahan logo dan tagline ini, hanya bagian dari spirit dan semangat baru, namun lebih dari itu, kami ingin meningkatkan akses dan mutu pendidikan, serta bagaimana menanggapi paradigma yang berkembang saat ini dalam mendidik putra dan putri kita,” ucap Wahyu kepada Radar Bekasi, Rabu (24/1).

Sedangkan maskot Disdik Jabar yang dinamai DIBA, berupa karakter yang menggambarkan sosok “terdidik terbaik” yang terdiri dari unsur-unsur berbeda dan saling berkaitan, antara lain pensil, stylus, lebah, dan robot.
“DIBA sebagai perlambangan unsur hubungan antara manusia, alam, dan teknologi, dalam konteks kehidupan yang kompleks dan dinamis,” terang Wahyu.

Sementara tagline “Terdidik Terbaik” menjadi spirit “terdidik sekarang dan terbaik mendatang” bagi seluruh civitas pendidikan yang berkarakter, berilmu, dan berkeahlian, yang diharapkan dapat bersaing secara global berbasis kearifan lokal.

Ia menjelaskan, mutu pendidikan saat ini bisa dikembangkan melalui berbagai kesempatan dan juga potensi yang ada, seperti contoh orang tua, dunia industri, sekolah sampai dengan pemerintahan.

“Pengembangan pendidikan tidak bisa dilakukan sendiri, perlu kerjasama dengan stakeholder terkait. Seperti yang kami lakukan, dengan cara mengundang dunia industri, kepala sekolah, guru, sampai dengan kementerian, sehingga dapat lebih optimal,” kata Wahyu.

Sementara dalam perubahan logo, itu menjadi sebuah harapan, semangat dan juga spirit baru. Berbagai hal dengan kebaikan baru bisa muncul, dan orang tua paham bahwa melalui pendidikan, anak-anak dapat menyiapkan masa depan, setidaknya 50 persen sudah ada harapan untuk diwujudkan.

BACA JUGA: Disdik Kota Bekasi Minta Sekolah Jangan Paksakan Study Tour

“Kami berharap, ke depan anak-anak bisa menyusun rencana masa depannya, karena itu harus dipersiapkan dari sekarang,” ujarnya.

Kemudian, arti dari logo terbaru ini memiliki berbagai makna dan juga filosofi yang sangat beragam. Misalnya simbol transformasi, simbol kupu-kupu yang berarti melambangkan perjuangan dan kebebasan, simbol laptop yang melambangkan digitalisasi dan wujud komitmen dalam berinovasi.

Tidak hanya itu, terdapat juga simbol naungan, yang artinya sebagai naungan bagi seluruh stakeholder terkait, simbol buku melambangkan ilmu pengetahuan yang senantiasa berkembang, simbol lingkaran melambangkan kesempurnaan dan pergerakan yang dinamis, serta simbol tunas yang melambangkan awal pertumbuhan dari sebuah proses.

“Logo baru ini melambangkan dan memiliki arti serta makna yang sangat berkesan bagi perkembangan di dunia pendidikan,” tuturnya.

BACA JUGA: Disdik Kota Bekasi Ingatkan Sekolah untuk Tidak Potong Dana KIP Siswa

Pada kesempatan yang sama, Kadisdik Provinsi Jabar, juga melakukan penandatangan MoU SMK dengan dunia industri.

Sementara Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Jabar, I Made Supriatna menyampaikan, bahwa terdapat 103 SMK se-Jawa Barat dan 35 dunia industri yang sudah melakukan penandatanganan MoU.

“Dari 103 sekolah, Alhamdulillah KCD Wilayah III Jabar mendominasi yang melakukan MoU dengan dunia industri, dan kami berharap, ini menjadi sebuah langkah yang baik untuk kemajuan dunia pendidikan, khususnya pada tingkat SMK,” ucap I Made.

Dia menilai, dengan adanya kerjasama tersebut, kalangan dunia pendidikan, khususnya sekolah dapat mempersiapkan bonus demografi, untuk menyiapkan lulusan terbaik sesuai kebutuhan masyarakat dan dunia industri.

“Harapan kami, satuan pendidikan maupun tenaga pendidik, bisa mempersiapkan para lulusan yang linier, sehingga bisa memenuhi kebutuhan dunia industri dan masyarakat saat ini,” imbuhnya. (dew)