RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komisi V DPR turut menyoroti persoalan rusaknya salah satu tangga berjalan atau eskalator di Stasiun Bekasi. Legislator di Senayan mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera melakukan perbaikan karena eskalator tersebut telah dibiarkan tak beroperasi selama lebih dari tiga bulan.
“Jangan menunggu lama. Segera perbaiki,” kata Anggota Komisi V DPR Fraksi Partai Demokrat, Irwan, dalam keterangannya, Selasa (30/1).
Irwan juga meminta Kemenhub, khususnya Direktorat Jenderal Kereta Api, lebih memperhatikan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Selain itu, Irwan juga mendesak Kemenhub segera melakukan audit menyeluruh pada eskalator yang berada di stasiun Jabodetabek. Dia meminta jangan ada lagi permasalahan eskalator yang terjadi.
“Pelaksanaan audit ini untuk mengetahui sumber masalahnya. Agar tidak terjadi masalah serupa lagi,” ujar dia.
Dia juga memastikan akan mempertanyakan persoalan eskalator ini saat rapat dengan Kementerian Perhubungan. “Saya akan tanyakan nanti. Ada kendala apa perbaikan itu,” tuturnya.
Mencuatnya isu ini bermula dari rangkaian cuitan di medsos X, milik salah satu penumpang kereta rangkaian listrik (KRL), Mega. Setiap hari, selama lebih dari 96 hari, Mega mencuit kondisi tangga berjalan turun arah Jl Raya Perjuangan ini.
Kemarin malam (31/1), pengguna Comuterline menggelar aksi 100 harian matinya eskalator Stasiun Bekasi.
“Semoga KAI diberikan kekuatan untuk segera menghidupkan kembali eskalator yang mati ini. Itu adalah pesan dari aksi kita hari ini,” kata Berlian Idris salah satu masa aksi, Rabu (31/1).
Adapun dalam aksinya, puluhan pengguna Comuterline membawa karangan bunga, batu nisan makam yang terbuat dari kardus yang kemudian disertai aksi tabur bunga.
“Kita mendoakan supaya KAI lebih baik lagi melayani publik. Pesannya itu. Karena KAI ini sudah bagus sekali tinggal kita yang mendorong terus agar memperbaiki pelayanannya terutama masalah eskalator yg sudah 100 hari mati ini,” kata Berlin.
Lanjut Berlin, dirinya sangat menyayangkan jika eskalator itu tak berfungsi, padahal ini fasilitas yang sangat penting bagi publik.
“Jadi eskalator ini penting. Tentu tidak semua orang memiliki fisik yang kuat. Mereka perlu ada bantu untuk memudahkan perjalanan mereka,” bebernya.
“Jadi itu pesannya, kita ingin pelayanan publik ini tentu benar-benar bisa ditingkatkan dan dijaga kualitasnya,” sambungnya. Sementara itu, Pihak Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan menjanjikan eskalator ini selesai diperbaiki pada Februari ini.
“Menurut informasi dari Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jakarta, eskalator tersebut sedang dalam proses perbaikan, menunggu spare parts yang sudah dipesan,” kata Kepala Humas DJKA, Anggie Dian.
Anggie menjelaskan, pihaknya butuh kelengkapan suku cadang untuk memperbaiki eskalator itu. Dia belum mendapatkan informasi mengenai dari mana suku cadang itu dipesan dan didatangkan. Namun, suku cadang itu bakal datang bulan depan.
“Insyaallah sekitar pertengahan Februari mendatang ditargetkan eskalator tersebut sudah layak dan berfungsi dengan baik,” kata Anggie.(gar)