Berita Bekasi Nomor Satu

Disparbud Bersiap Bangun Dua Museum

TARI BARONG : Peserta berjalan menggunakan kostum tari barong saat acara Riksa Budaya Jawa Barat di Kampung Adat Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi. Belum lama ini. Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk melesetarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang ada di kampung adat Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi telah membuat rancang bangun rinci atau Detail Engineering Design (DED) dua museum. Selain sebagai media pembelajaran sejarah, salah satu museum diyakini akan mengungkit potensi wisata.

Sebagai kota metropolitan, berbagai infrastuktur sudah tersedia di Kota Bekasi. Namun, ada beberapa hal yang belum dimiliki, salah satunya adalah museum.

Rencananya ada dua museum yang akan dibangun di Kota Bekasi, yakni museum KH Noer Alie. Museum ini rencananya mengusung konsep museum digital, dibangun di kawasan Islamic Center, Bekasi Selatan, Kita Bekasi.

Museum digital tersebut diharapkan dapat menjadi media pembelajaran bagi masyarakat tentang sejarah Bekasi, termasuk tokoh pahlawan nasional KH Noer Alie.

Museum yang kedua adalah museum Kasepuhan Kranggan. Museum tersebut rencananya akan dibangun di kawasan Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna. Masyarakat sekitar selama ini lekat dengan adat istiadat dan budaya yang sampai saat ini masih dilestarikan.

Museum Kasepuhan ini akan memperkenalkan masyarakat pada adat dan budaya masyarakat sekitar. Selain itu, kawasan museum ini juga dilengkapi dengan sarana edukasi, diharapkan dapat berimbas pada aspek pariwisata budaya.

Museum kasepuhan ini beberapa waktu lalu sempat disinggung oleh Ridwan Kamil saat masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar). Saat itu, pemerintah provinsi disebut akan membantu pembangunan museum di kawasan tersebut.

“DED-nya sudah kita buatkan, kemudian nanti di 2025 kita ajukan,” kata Kepala Disparbud Kota Bekasi, Abi Hurairah.

BACA JUGA: Museum Gedung Juang 45 Harus jadi Kebanggan Masyarakat

Saat ini, kata Abi, pihaknya tengah mengupayakan pembangunan museum tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi. Pihaknya tengah berupaya membangun komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jabar dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Untuk mewujudkan pembangunan dua museum tersebut, tidak sedikit anggaran yang dibutuhkan. Keduanya ditaksir membutuhkan anggaran hingga belasan miliar.

“Hampir Rp11 miliar lah untuk pembangunan dua museum itu,” ungkapnya.

Catatan Radar Bekasi, Kelurahan Jatirangga belakangan rencananya akan dirancang menjadi desa wisata. Dengan begitu, tidak hanya bangunan fisik museum saja yang harus dipersiapkan, melainkan juga kesiapan masyarakat untuk menerima tamu dari berbagai daerah.

Abi menyinggung kawasan Kranggan saat ini sudah terdengar hingga ke luar negeri. Menurutnya, banyak masyarakata mancanegara saat ini tertarik melihat kearifan lokal di Indonesia, termasuk yang ada di Kranggan.
“Seandainya banyak orang luar negeri yang kesana, baik untuk studi atau yang lainnya, kan kita juga harus mempersiapkan masyarakatnya,” tambahnya.

Saat ini, pemerintah Kota Pemkot telah bekerjasama dengan beberapa universitas untuk melatih masyarakat mulai dari menyambut hingga berkomunikasi dengan wisatawan. (sur)