Berita Bekasi Nomor Satu

Tuti Bidik Kursi Kedua NasDem

Tuti Nurcholifah Yasin

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Persaingan untuk merebut kursi DPR RI di Dapil Jabar VII bagi srikandi Partai NasDem, Tuti Nurcholifah Yasin bukan perkara mudah. Selain bersaing dengan caleg dari partai lain, ia juga harus ”adu kuat” dengan Ketua DPW NasDem Jawa Barat, Saan Mustofa yang mencalonkan diri di Dapil yang sama.

Terlebih, Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar VII yang mencakup Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, ini menjadi arena tarung para petinggi partai politik. Melihat itu, Tuti memilih untuk terus bergerak karena elektabilitas Partai NasDem diklaim semakin meningkat.

Oleh karena itu peningkatan elektabilitas diakuinya perlu diimbangi oleh gerak para Calon Legislatif (Caleg) untuk merebut kursi. Berdasarkan hasil survei internalnya, untuk DPR RI Dapil Jabar VII partainya diklaim sudah aman di satu kursi. Sehingga dirinya harus terus bergerilya untuk merebut kursi kedua.

“Tinggal sisanya kita tetap bergerilya. Kursi pertama sudah aman, sekarang posisinya sudah 1,5 (satu setengah). Mudah-mudahan sesuai prediksi dan permintaan Ketum kita Pak Surya Paloh itu dua kursi,” ujarnya kepada Radar Bekasi usai menghadiri sapa warga di Cikarang Barat, belum lama ini.

Pencalonan pada Pemilu 2024 ini bukan yang pertama bagi Tuti. Langkah Tuti untuk menjadi wakil rakyat di tingkat pusat ini sudah teruji pada Pemilu 2019 lalu. Maka dari itu, dirinya tak terlalu mengkhawatirkan lawan-lawannya meski para petinggi partai.

BACA JUGA: Tuti Yasin Hengkang dari Partai Golkar Lantaran Tidak Nyaman

Dirinya menganggap, setiap calon sudah mempunyai strategi masing-masing untuk bagaimana memenangkan pertarungan. Dari tiga daerah yang ada di Dapil Jabar VII, Tuti lebih memasifkan pergerakan di Kabupaten Bekasi, tempat dirinya dibesarkan.

“Alhamdulilah hari ini saya sebagai putri Kabupaten Bekasi, sudah punya jaringan masif dari sebelumnya. Karena saya juga sudah pernah mencalonkan diri di 2019. Itu menjadi pelajaran buat saya, yang Insya Allah juga mendorong bisa dua kursi. Kalau saya untuk sementara di Kabupaten Bekasi masif. Sebagian di Kabupaten Karawang, sama Purwakarta,” katanya.

Saat disinggung mengenai sang kakak yang juga mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, dari arena tarung yang sama. Perempuan yang pernah mendaftarkan diri sebagai Wakil Bupati ini memastikan, tidak ada masalah. Hal itu mengingat masing-masing partai mempunyai alokasi kursi.

“Jadi kita kejar kursi masing-masing. Kecuali kita bertanding di satu partai yang sama, merebutkan kursi yang sama. Itu baru menjadi tanda tanya,” ungkapnya.

Dirinya menganggap ada peluang besar dalam pencalonannya sebagai anggota DPR RI dari Partai NasDem ini. Peluangnya ini lebih besar dibandingkan pada 2019, yang masih berseragam Partai Golkar.

“Kalau yang namanya politik itu kita harus lihat peluang, dimana ada kesempatan itu yang kita kejar. Target suara di Kabupaten Bekasi 85 ribu, di Karawang 35 ribu. Kalau di Purwakarta tambahan,” ungkapnya.

“Alasan saya memilih DPR RI, karena di 2019 sudah nyaleg di DPR RI. Kemudian saya sekolah dan segala macamnya di Karawang, keluarga juga di Karawang, jadi saya pikir akan lebih mudah daripada yang lainnya,” sambungnya. (pra)