RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kerusakan jembatan Cipamingkis di Cibarusah kian parah. Kondisi itu memaksa kendaraan melintas secara bergantian.
Jembatan ini merupakan jalur vital bagi warga di sejumlah desa di Cibarusah serta menjadi alternatif bagi warga Kabupaten Bekasi menuju Jonggol di Kabupaten Bogor dan Loji di Karawang.
Setiap tahun, tanah penopang jembatan mengalami ambles karena erosi sungai, terutama di sisi selatan yang mengarah ke Desa Ridogalih dan Ridomanah. Tanah penopang hancur, aspal jalan terbawa, dan separuh jalan tak bisa dilalui.
Meski sungai Cipamingkis alirannya lemah dan mengering saat kemarau, kondisi tikungan sungai membuat tanah penyangga jembatan mudah tergerus, diperparah oleh aktivitas penambangan baru di sekitar.
“Jadi kalau pagi tuh sungai banyak yang ngambilin batu, udah tahu tanahnya enggak kuat. Udah dibilangin tetap aja. Warga sini sih nilainya dari situ penyebabnya, selain emang kalo dibenerin enggak tuntas,” kata warga sekitar Budiawan (47).
BACA JUGA: Pembangunan Jembatan “Buntung” di Muaragembong Dilanjutkan Setelah Terhenti sejak 2017
Akibat kerusakan tersebut, setiap hari warga sekitar berjaga di jembatan untuk mengatur lalu lintas agar pengendara bergantian. Hal ini dikarenakan badan jalan hanya dapat dilintasi satu mobil, sementara tanah yang ambles hanya dibatasi oleh tali yang dipasang secara alakadarnya oleh warga.
“Kalau siang sih dijagain, cuma kalau malam itu, kan kadang kalo orang yang enggak tahu main bablas saja, apalagi kalau kencang bahaya. Ya semoga saja cepet dibenerin,” ucapnya.
Sebagaimana diungkapkan Budiawan, amblesnya jembatan Cipamingkis terjadi hampir setiap tahun. Seiring dengan hal tersebut, upaya perbaikan juga dilakukan setiap tahun, namun sayangnya, perbaikan tersebut tidak dilakukan secara menyeluruh.
Tindakan pemerintah terbatas pada pemadatan tanah dan pemasangan turap penyangga. Sayangnya, perbaikan tersebut ternyata tidak memiliki daya tahan yang lama.
BACA JUGA: Jembatan Merintis Setu Bekasi Tawarkan Keindahan Alam Perdesaan
Sementara, Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, membenarkan bahwa kondisi jembatan Cipamingkis semakin tergerus. Oleh karena itu, pihaknya telah menetapkan perbaikan jembatan sebagai pekerjaan prioritas. Lebih lanjut, Dani menegaskan bahwa perbaikan akan segera dilakukan pada triwulan pertama.
“Karena memang kondisinya mendesak, itu darurat perlu segera diperbaiki. Maka itu dahulu pekerjaan yang diprioritaskan di triwulan pertama. Persiapannya terus dilakukan karena memang demikian kondisinya, perbaikannya juga dilakukan menyeluruh,” ucap Dani.
Perbaikan jembatan Cipamingkis ini, lanjutnya, memerlukan biaya minimal Rp 30 miliar. Anggaran tersebut telah dialokasikan untuk pemugaran pada dua sisi penyangga jembatan. Diharapkan, melalui perbaikan menyeluruh ini, jembatan dapat berdiri kokoh dan tahan lama.
“Karena itu pas di belokan sungai jadi rawan tergerus. Tapi itu dia, pembangunannya harus total. Makanya di triwulan pertama pembangunannya harus dimulai karena memang sudah darurat,” ucap Dani.(and)