RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah warga rela antre demi lima kilogram (kg) beras yang dibanderol seharga Rp53 ribu dalam Operasi Pasar Murah (OPM) dari Perum Bulog Karawang di halaman Kantor Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, Selasa (20/2).
Antusias warga sangat tinggi karena kelangkaan dan tingginya harga beras di pasaran. Terutama harga beras lokal yang kini mencapai Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kg.
Sebelumnya, warga telah disosialisasikan terkait OPM ini. Mereka yang ingin mendapatkan beras dengan potongan harga dapat datang ke kantor kecamatan dengan memperlihatkan KTP. Dalam OPM ini, Perum Bulog Karawang menyediakan sebanyak 1.980 karung beras.
Warga telah berkumpul sejak pagi di depan kantor kecamatan, hanya saja truk pembawa beras terlambat datang. Warga bahkan sempat berteriak-teriak meminta beras segera didistribusikan. Namun, kondusivitas warga dapat terjaga setelah diredam pihak kecamatan dan kepolisian.
Warga kemudian membuat antrean sembari menunggu truk datang. Akan tetapi, ketika truk tiba warga kembali berebut dan berdesakan untuk mendapatkan beras. Beruntungnya, situasi dapat diredam kembali.
“Saya sudah datang dari jam 8 pagi, sudah di kecamatan. Saya tunggu tapi truknya belum datang, ya sudah saya pulang lagi. Pas sampe rumah, tetangga sudah dapat, ya sudah saya datang lagi ke kecamatan, ya sudah rame,” kata warga Babelan, Suko (60).
BACA JUGA: Dua Dinas ‘Gerilya” Stabilkan Harga Beras
Suko mengakui bahwa dia terpaksa antri dengan berdesakan demi mendapatkan beras murah. Pasalnya, selama ini harga beras di pasar terus tinggi. Meskipun ada beras yang lebih murah, namun kualitasnya dinilai buruk
“Lumayan lah ini dapat beras karena di luar mahal mana kurang enak. Harga Rp15 ribu, tapi sudah kayak beras pera, enggak enak. Ini dapat yang murah dari pemerintah, bisa membantu kita,” ujarnya.
Meski demikian, Suko berharap mekanisme OPM bisa disempurnakan agar warga tidak perlu berdesakan. “Seharusnya lewat RT, siapa warga yang perlu dihubungi. Pesen nah besoknya bisa diambil di RT enggak perlu desakan lagi,” kata dia.
Camat Babelan, Rudi Khoirudin, menjelaskan bahwa Operasi Pasar Murah (OPM) awalnya diinformasikan kepada warga di sembilan desa, di mana setiap warga berhak menebus beras hingga 10 kg. Namun, animo warga yang lebih tinggi dari perkiraan membuat setiap warga hanya dapat menebus beras lima kg.
BACA JUGA: Kenaikan Harga Beras: Pedagang di Bekasi Alami Modal Bertambah, Keuntungan Berkurang
“Makanya diubah sehingga semua warga bisa kebagian dan alhamdulillah semua kebagian. Jadi bisa membantu warga yang memang sekarang harga beras lagi tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bahan Pokok Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti, menjelaskan OPM kali ini merupakan bagian dari upaya percepatan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Awalnya, OPM dijadwalkan akan dilaksanakan pada awal Maret, namun karena kebutuhan yang mendesak akhirnya dipercepat.
“Ada kebijakan dari pimpinan untuk mempercepat OPM, jadi dari semula awal Maret jadi di minggu ini. Tapi karena sudah koordinasi maka percepatan itu bisa dilakukan,” ucapnya.
Meskipun dipercepat, Helmi memastikan tidak ada perubahan skema pelaksanaan OPM. Acara ini tetap akan diselenggarakan di 15 kecamatan dengan melibatkan puluhan agen beras, pasar, dan swalayan.
“Intinya bagaimana warga dapat memenuhi kebutuhannya dan harga di pasar dapat terkendali,” jelasnya. (and)