Berita Bekasi Nomor Satu

Ramadan Momentum Perkuat Budi Pekerti Siswa SMPN 34 Kota Bekasi

RADARBEKASI,ID, BEKASI –  Selama bulan suci Ramadan, SMPN 34 Kota Bekasi mengemas sejumlah kegiataan keagamaan serta tambahan materi umum dengan konsep menumbuhkan budi pekerti seluruh siswa.

Program tersebut sudah berlangsung sejak 14 Maret atau di awal bulan Ramadan hingga 29 Maret mendatang. Kegiatan dibagi menjadi  dua sesi melibatkan seluruh siswa dari kelas VII, VIII, dan IX.

“Jadi program ramadan ini sudah kami laksanakan sejak awal bulan ramadan, dikemas dalam bentuk pembelajaran yaitu penumbuh budi pekerti. Agar lebih fokus kegiatan ini kami bagi menjadi dua sesi,” kata Kepala SMPN 34 Kota Bekasi, Arief Purnama kepada Radar Bekasi, Selasa (19/3/2024).

Sesi pertama dilakukan bagi siswa kelas XI yang dilaksanakan selama kurun waktu tiga hari. Selanjutnya diperuntukkan bagi siswa kelas VII dan kelas VIII dengan waktu yang sama.

“Masing-masing sesi kami berikan waktu tiga hari, setelahnya kami akan laksanakan program P5 di mana cakupannya masih sama yaitu dalam momentum bulan ramadan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, kegiatan penumbuhan budi pekerti juga dilakukan bagi siswa nonmuslim, dengan menghadirkan pemateri yang kompeten untuk memberikan materi tersebut.

“Kami disini ingin semua siswa merasakan momentum ramadan, dimaknai dengan toleransi. Makanya tidak hanya untuk siswa yang agama Islam saja yang diberikan kegiatan tersebut, tapi siswa nonmuslim juga kami berikan kegiatan yang sama,” ucapnya.

Kepala SMPN 34 Kota Bekasi, Arief Purnama

Kemudian dalam program penumbuhan budi pekerti kegiatan siswa diawali menyambut siswa dengan salam, salat dhuha, dzikir tahlil, ceramah. Ada materi umum di setiap kelas yang mencakup materi akhlakul karimah sesuai dengan ajaran agama Islam.

“Jadi ada materi umum dan materi per kelas, materi umum biasanya diikuti bersama-sama di lapangan. Kalau materi perkelas diberikan pada masing-masing kelas, dengan cakupan materi akhlakul karimah sesuai dengan ajaran agama Islam,” tuturnya.

Lebih lanjut, sekolah mengemas program Ramadan supaya siswa mendapatkan ilmu yang benar-benar bermanfaat dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami kemas sedemikian rupa agar momentum ini tidak terlewatkan begitu saja, setidaknya akan ada makna yang dipetik oleh siswa untuk berbuat baik di bulan ramadan dan dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.

Setelah program penumbuhan budi pekerti, sekolah akan melanjutkan program lainnya yaitu P5. Dimana siswa akan mendapatkan materi seputar perundungan.

“Jadi anak-anak akan kami berikan pemahaman bahwa sekolah adalah area yang bebas perundungan, saling menghormati, menghargai, menyayangi, tidak menyakiti, dan berbuat baik dengan teman,” jelasnya.

Sehingga tidak hanya pemahaman seputar keagamaan saja yang akan disampaikan oleh sekolah, tapi lebih luas siswa akan memahami bagaimana cara menghargai dan saling menyayangi dan berbuat baik antar sesama manusia.

“Ramadan ini kita maknai dengan cakupan yang sangat luas, kami ingin siswa bisa banyak belajar di momentum bulan ramadan,” pungkasnya. (dew/pms)