Berita Bekasi Nomor Satu

Polri Tak Akan Autopsi 12 Jenazah Korban Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek, Ini Alasannya

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan saat meninjau lokasi kecelakaan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 58 Karawang. FOTO: KORLANTAS POLRI  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tim DVI Polri memutuskan tidak melakukan autopsi kepada 12 jenazah korban kecelakaan maut di lajur contraflow KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Autopsi sendiri biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kematian korban, dikutip dari JawaPos.com (Grup Radar Bekasi).

Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Pol Nariyana, mengatakan keputusan ini diambil sebagai bentuk empati kepada keluarga korban. Autopsi dianggap tidak diperlukan karena para korban langsung tewas saat kecelakaan terjadi.

“Saya yakin untuk keluarganya juga tidak akan diperkenankan untuk dilakukan otopsi. Jadi selama ini kami sebagai tim DVI adalah melakukan identifikasi, seoptimal mungkin,” kata Nariyana kepada wartawan, Rabu (10/4/2024).

Nariyana mengatakan, Tim DVI kini tengah fokus pada proses identfikasi korban. Identifikasi sulit dilakukan karena kondisi jenazah hangus 100 persen.

“Kalau penyebab kematian hanya autopsi yaitu yang bisa menjawab. Namun kita juga tahu kira-kira tidak sampai ini mati dulu atau kebakar dulu masih hidup dan sebagainya. Itu tidak sampai ke sana,” jelasnya.

BACA JUGA: STNK Gran Max Kecelakaan Maut di Tol Jakarta-Cikampek Sudah Tiga Kali Ganti Nama  

Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Ruas Tol Jakarta-Cikampek Km 58 Karawang, Senin (8/4/2024) sekitar pukul 07.04 WIB.

Kecelakaan ini bermula dari mobil Gran Max yang mengalami masalah saat berada di lajur contraflow dari Jakarta mengarah ke Cikampek.

“Mobil Gran Max yang berada di jalur contraflow arah Cikampek mengalami trouble. Kemudian mobil tersebut berupaya untuk menepi di bahu jalan kanan di jalur B yang mengarah ke Jakarta,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast kepada wartawan, Senin (8/4/2024), dikutip dari jawapos.com (Grup Radar Bekasi).

Saat berusaha menepi ke bahu jalan, dari arah sebaliknya melaju bus Primajasa. Bus tersebut tidak mampu menghibdari Gran Max hingga terjadi kecelakaan.

“Ketika itu ada bus yang dari arah Cikampek tidak bisa menghindar dan menabrak dan seketika langsung terbakar,” jelas Jules.

Setelah benturan terjadi, satu unit kendaraan Terios ikut menabrak bus tersebut. Hingga Terios tersebut ikut terbakar.  Akibat peristiwa ini, polisi membawa 12 kantong jenazah ke RSUD Karawang. (oke/jpc)