Berita Bekasi Nomor Satu

Serang Israel, Iran Peringatkan AS: Jangan Ikut Campur!

Serangan drone Iran di wilayah udara Israel.--

RADARBEKASI.ID, IRAN – Serang Israel, Iran peringatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak ikut campur.

Misi Iran untuk PBB meminta dengan tegas agar Amerika Serikat tidak turut campur dalam pertikaian bersenjata antara Iran dengan Israel.

Iran beralasan serangan yang kini dilancarkan terhadap Israel sudah berdasar aturan yang tertera dalam pasal 51 Piagam PBB.

BACA JUGA: Serangan Iran ke Israel Berpotensi Picu Perang Dunia Ketiga

”Dilakukan berdasar pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah, aksi militer Iran merupakan respons terhadap agresi rezim zionis terhadap fasilitas diplomatik kami di Damaskus,” tulis Misi Iran untuk PBB melalui akun media sosial X seperti dikutip Antara.

Iran juga menyatakan, serangan terhadap Israel bisa tidak berlanjut jika negara zionis tersebut tidak melakukan serangan militer.

”Masalah ini dapat dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel membuat kesalahan lagi, respons Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, yang mana AS harus menjauhi!” imbuh Misi tersebut dalam pernyataan tertulisnya.

BACA JUGA: Drone Khandaq

Menanggapi serangan Iran, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson mengatakan, Amerika Serikat akan mendukung penuh Israel dalam melakukan balasan.

”AS akan membela rakyat Israel dan mendukung pertahanan mereka dari ancaman Iran,” kata Watson.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden tengah bertemu dengan beberapa penasihat keamanan nasionalnya di Gedung Putih untuk mendiskusikan perkembangan tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan udara Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) dan mendesak serangan bersenjata dihentikan.

”Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan dari serangan besar-besaran yang diluncurkan terhadap Israel oleh Republik Islam Iran. Saya menyerukan agar permusuhan ini dihentikan segera,” kata Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan.

Gutierres beralasan bahwa serangan tersebut sangat membahayakan karena bisa menyulut aksi militer lebih besar di Timur Tengah.

”Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin guna menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar dari berbagai fron di Timur Tengah,” ucap Antonio Guterres. (rbs/jpc)