Oleh: Achmad Muwafi, Lc
Pengasuh Ponpes Mamba’ul Ulum Bekasi
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Diantara nikmat Allah SWT yang paling besar adalah mendapatkan bimbingan dan pertolongan dari Allah SWT untuk dapat berpuasa di bulan suci Ramadan dan mampu menyelesaikannya.
Hal ini seyogyanya dapat mendorong seorang untuk terus bersyukur kepada Allah SWT, sehingga nikmat dan karunia yang diberikan akan terus ditambah oleh Allah SWT.
Allah swt berfirman, “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), seseungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras”. (QS. Ibrahim ayat 7)
Bersyukur kepada Allah swt harus dapat direalisasikan dalam wujud nyata melalui takwa dengan menjalankan perintah Allah swt dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dan diantara bentuk rasa syukur seseorang hamba yaitu dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas serta kuantitas beribadah pasca bulan Ramadan.
Di dalam kitab Lathaiful Ma’arif, Ibnu Rajab Al-Hambali pernah menuturkan bahwa “Tanda-tanda diterimanya ketaatan adalah dengan konsisten menjalankan ketaatan sesudahnya. Dan tanda-tanda ditolaknya ketaatan (oleh Allah swt) adalah dengan melakukan kemaksiatan setelahnya. Betapa mulianya suatu kebaikan yang dilakukan setelah kebaikan yang lain, dan betapa jeleknya sebuah keburukan yang dilakukan setelah kabaikan”.
Selama bulan Ramadan, umat Islam telah dididik dengan berbagai amal ibadah seperti puasa, shalat berjamaah, bersilaturahim, tadarus Al-Qur’an, bersedekah dan amalan yang lainnya, tentu diharapkan pasca bulan ramadhan ini semangat untuk beribadah dapat dilanjutkan dan ditingkatkan lagi, bahkan berusaha untuk istikamah dalam menjalankannya.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka para malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan memperolah surga, yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushhilat ayat 30).
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang istiqamah yaitu orang-orang yang selalu teguh dalam melakukan suatu kebaikan, beriman kepada Allah SWT dengan tidak menyekutukan Allah dengan apapun walaupun menghadapi berbagai macam ujian dan godaan. Allah SWT telah berjanji akan menurunkan para malaikat-Nya kepada orang-orang yang istikamah dengan membawa kabar gembira bahwasannya mereka akan dimasukkan ke dalam surga.
Allah SWT berfirman, “Maka tetaplah (istiqamahlah) kamu kepada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS. Hud ayat 112).
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita senantiasa gigih untuk istikamah dalam ketaatan. Amin. (*)